Fakta-fakta Kereta Peluru Jepang Bikin Geleng-geleng Kepala

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Fakta-fakta Kereta Peluru Jepang Bikin Geleng-geleng Kepala

Afif Farhan - detikTravel
Senin, 23 Sep 2019 12:50 WIB
Fakta-fakta Kereta Peluru Jepang Bikin Geleng-geleng Kepala
Foto: (iStock)
Tokyo - Shinkansen alias kereta peluru adalah transportasi canggih di Jepang. Berbagai fakta menarik tentang kereta peluru ini harus kamu tahu.

Diresmikan sejak 1 Oktober 1964, Shinkansen menjadi moda transportasi dan bukti betapa majunya Jepang dalam soal teknologi. Kecepatannya lebih dari 200 km per jam!

BACA JUGA: Stasiun Kereta Tersibuk di Jepang, Tapi Bersih Ya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Senin (23/9/2019) berikut fakta-fakta tentang Shinkansen si kereta peluru:
(Halaman selanjutnya, tidak boleh terlambat 1 menit)

Tidak Boleh Terlambat 1 Menit

Foto: (iStock)
Kadang, banyak transportasi yang terlambat datang dari jadwal yang sudah ditentukan. Mungkin terlambat 1-2 menit, itu tak masalah.

Namun bagi Shinkansen, terlambat 1 menit adalah terlambat yang sesungguhnya. Jadwal kereta peluru ini harus tepat waktu, tidak kurang tidak juga lebih!

BACA JUGA: Stasiun Kereta Tanpa Pintu di Jepang, Tapi Indah

Kalau sudah terlambat 5 menit, maka Japan Railways selaku operator kereta api di Jepang harus menjelaskan ke pemerintah. Artinya, tidak ada kompromi terlambat 1 menit apalagi sampai 5 menit.

Oleh sebab itu, bagi traveler yang mau mencoba naik shinkansen harap datang tepat waktu juga ya.

(Halaman selanjutnya, Shinkansen belum pernah memakan korban)

0 Kecelakaan

Foto: (iStock)
Hitachi merupakan perusahaan teknologi sebagai pembuat Shinkansen. Kereta peluru ini pun sudah beroperasi sejak 1 Oktober 1966, kala itu dengan rute Tokyo-Osaka untuk menyambut Olimpiade Tokyo.

Selama 55 tahun beroperasi, belum ada kecelakaan fatal dari Shinkansen. Hanya beberapa rumor seperti terjepit pintu atau percobaan bunuh diri dengan menabrakan diri ke Shinkansen.

Untuk diketahui, Shinkansen pun dilengkapi alat pendeteksi gempa. Serta, terdapat rem penahan angin untuk membantu proses pemberhentian jika terdeteksi gempa Bumi. Begitu ada gempa Bumi, Shinkansen akan berhenti dan penumpang langsung bisa menyelamatkan diri.

Jika gempa Bumi sudah lewat, shinkansen tidak langsung beroperasi namun menunggu sekitar 2 jam. Untuk berjaga, apakah ada gempa susulan, potensi tsunami dan lainnya.

Keamanan penumpang adalah hal yang paling utama.


(Halaman selanjutnya, hening di dalam hening di luar)

Begitu Hening di Dalam dan di Luar Shinkansen

Foto: (iStock)
Bagi traveler yang pernah naik kereta peluru Shinkansen, pasti merasakan suasana yang hening di dalam keretanya. Sebab, kereta ini tidak berisik malah tidak ada suara sama sekali!

Rupanya, hal tersebut juga berlaku di luar Shinkansen. Alias, orang-orang tidak akan kebisingan saat Shinkansen lewat.

BACA JUGA: Kakek-kakek Iseng di Kereta Jepang, Jadi Terlambat Jalan Deh

Begini untuk diketahui, Shinkansen tidak pernah melebihi 75 desibel (satuan untuk mengukur intensitas suara). Perbandingannya, mobil yang melaju pada kecepatan 65 meter per jam, itu menghasilkan 77 desibel. Artinya, lebih berisik mobil di jalan dibanding Shinkansen yang melaju dengan super cepat.


(Halaman selanjutnya, membungkuk saat melewati Gunung Fuji)

Gunung Fuji Si Gunung Suci

Foto: (iStock)
Tahukah kamu, Gunung Fuji dianggap suci bagi oleh Jepang. Oleh sebab itu, petugas di dalam kereta-kereta yang melintas Gunung Fuji akan membungkukkan badan ketika melewatinya.

Tak terkecuali, petugas di kereta peluru Shinkansen.
Halaman 2 dari 5
Kadang, banyak transportasi yang terlambat datang dari jadwal yang sudah ditentukan. Mungkin terlambat 1-2 menit, itu tak masalah.

Namun bagi Shinkansen, terlambat 1 menit adalah terlambat yang sesungguhnya. Jadwal kereta peluru ini harus tepat waktu, tidak kurang tidak juga lebih!

BACA JUGA: Stasiun Kereta Tanpa Pintu di Jepang, Tapi Indah

Kalau sudah terlambat 5 menit, maka Japan Railways selaku operator kereta api di Jepang harus menjelaskan ke pemerintah. Artinya, tidak ada kompromi terlambat 1 menit apalagi sampai 5 menit.

Oleh sebab itu, bagi traveler yang mau mencoba naik shinkansen harap datang tepat waktu juga ya.

(Halaman selanjutnya, Shinkansen belum pernah memakan korban)

Hitachi merupakan perusahaan teknologi sebagai pembuat Shinkansen. Kereta peluru ini pun sudah beroperasi sejak 1 Oktober 1966, kala itu dengan rute Tokyo-Osaka untuk menyambut Olimpiade Tokyo.

Selama 55 tahun beroperasi, belum ada kecelakaan fatal dari Shinkansen. Hanya beberapa rumor seperti terjepit pintu atau percobaan bunuh diri dengan menabrakan diri ke Shinkansen.

Untuk diketahui, Shinkansen pun dilengkapi alat pendeteksi gempa. Serta, terdapat rem penahan angin untuk membantu proses pemberhentian jika terdeteksi gempa Bumi. Begitu ada gempa Bumi, Shinkansen akan berhenti dan penumpang langsung bisa menyelamatkan diri.

Jika gempa Bumi sudah lewat, shinkansen tidak langsung beroperasi namun menunggu sekitar 2 jam. Untuk berjaga, apakah ada gempa susulan, potensi tsunami dan lainnya.

Keamanan penumpang adalah hal yang paling utama.


(Halaman selanjutnya, hening di dalam hening di luar)

Bagi traveler yang pernah naik kereta peluru Shinkansen, pasti merasakan suasana yang hening di dalam keretanya. Sebab, kereta ini tidak berisik malah tidak ada suara sama sekali!

Rupanya, hal tersebut juga berlaku di luar Shinkansen. Alias, orang-orang tidak akan kebisingan saat Shinkansen lewat.

BACA JUGA: Kakek-kakek Iseng di Kereta Jepang, Jadi Terlambat Jalan Deh

Begini untuk diketahui, Shinkansen tidak pernah melebihi 75 desibel (satuan untuk mengukur intensitas suara). Perbandingannya, mobil yang melaju pada kecepatan 65 meter per jam, itu menghasilkan 77 desibel. Artinya, lebih berisik mobil di jalan dibanding Shinkansen yang melaju dengan super cepat.


(Halaman selanjutnya, membungkuk saat melewati Gunung Fuji)

Tahukah kamu, Gunung Fuji dianggap suci bagi oleh Jepang. Oleh sebab itu, petugas di dalam kereta-kereta yang melintas Gunung Fuji akan membungkukkan badan ketika melewatinya.

Tak terkecuali, petugas di kereta peluru Shinkansen.

(aff/aff)

Hide Ads