Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Bagaimana Bisa Sampai Viral?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Bagaimana Bisa Sampai Viral?

Afif Farhan - detikTravel
Rabu, 25 Sep 2019 21:40 WIB
Wisatawan menyaksikan fenomena Negeri di Atas Awan Gunung Luhur (Afif Farhan/detikcom)
Lebak - Negeri di Atas Awan Gunung Luhur jadi perbincangan. Sebenarnya, bagaimana sih ceritanya bisa sampai viral begitu?

Sejak akhir pekan kemarin pada Sabtu (21/9) Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Lebak, Banten mendadak viral. Antrean kendaraan wisatawan mengular sampai berkilo-kilometer di sana, demi melihat fenomena Negeri di Atas Awan.

BACA JUGA: Cerita Traveler Lihat Kemacetan di Negeri di Atas Awan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom mendatangi Gunung Luhur pada Rabu (25/9/2019) dinihari. Setelah menyaksikan fenomena Negeri di Atas Awan yang terlihat mulai pukul 05.00-07.00 WIB, kami mendatangi Narta yang biasa disapa Jaro Atok sebagai Kepala Desa Citorek Kidul.

Wisatawan memadati Gunung LuhurWisatawan memadati Gunung Luhur (Afif Farhan/detikcom)


Bagaimana Gunung Luhur ini bisa sampai viral?

"Fenomena ini bukan hal baru bagi warga Desa Citorek Kidul, sudah ada dari dulu. Namun karena kini zaman sudah canggih, ada media sosial dan sebaginya makanya jadi viral dan terkenal," jawab Jaro Atok.

Jaro Atok menjelaskan, mulanya terdapat pembangunan jalan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) oleh perusahaan Semindo. Pembangunan jalannya dari Cikumpay Bayah sampai tembus Cigude.

Pembangunan jalannyaPembangunan jalannya (Afif Farhan/detikcom)


"Saat itu 8 bulan lalu, banyak anak-anak SMA yang datang untuk melihat pengerjaan pembangunan jalannya. Mereka sekalian belajar soal alat-alat berat," tuturnya.

"Selain itu, dengan adanya jalanan ini maka ada semacam tanah lapang maka memudahkan melihat lautan awan di atas Kampung Ciusul," tambah Jaro Atok.

Namanya anak-anak SMA, pasti suka memotret pakai ponsel dan mempostingnya di media sosial. Barulah, pelan-pelan nama Gunung Luhur mulai terdengar.

Wisatawan menayksikan fenomena Negeri di Atas AwanWisatawan menayksikan fenomena Negeri di Atas Awan (Afif Farhan/detikcom)


"Kita pun lalu pelan-pelan merapikan sekitar wilayah pembangunan jalan. Anak-anak muda dari karang taruna membangun kayu-kayu untuk pijakan dan pembatas. Mereka juga mengusulkan ada warung sampai pembangunan saung atau juga disebut home stay tapi dari kayu, supaya ada kearifan lokal dan menjaga lingkungan," papar Jaro Atok.

"Pihak Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) ikut memoles. Kemudian kita atur juga soal kebersihan, fasilitas seperti toilet dan sebagainya," katanya.

Home stay, warung makan dan fasilitas toilet yang dibangun di Gunung Luhur oleh warga desa setempat (Afif Farhan/detikcom)Home stay, warung makan dan fasilitas toilet yang dibangun di Gunung Luhur oleh warga desa setempat (Afif Farhan/detikcom)


BACA JUGA: Negeri di Atas Awan yang Viral, Konon Tak Pernah Dijajah Belanda

Puncak viralnya Gunung Luhur adalah pada pekan lalu, Sabtu (21/9). Kemacetan panjang mengular sampai 9 kilometer di sana, kendaraan mobil dan motor wisatawan terjebak tak bergerak!

"Akhir pekan kemarin, kami benar-benar tidak menyangka sampai seperti itu ramainya. Sangat ramai, semua warga desa ikut membantu mengurai kemacetan," tutur Jaro Atok.

Dia pun berharap, Gunung Luhur dapat menjadi sumber perekonomian warga Desa Citorek Kidul. Sekaligus, jadi destinasi wisata andalan Provinsi Banten di kemudian hari.

"Alhamdulillah Pemkab dan Pemprov juga makin peduli. Sekarang masih terus kita benahi pariwisata di Gunung Luhur," tutupnya.




(aff/aff)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Negeri di Atas Awan
Negeri di Atas Awan
23 Konten
Gunung Luhur di Lebak, Banten menjadi viral. Panoramanya disebut-sebut sebagai Negeri di Atas Awan. Mari mengenalinya lebih dekat.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads