Asal tahu saja, tanaman asal Padang Sidempuan ini menjadi satu-satunya koleksi di Kebun Raya Bogor. Peneliti LIPI Saniatun Marastus Shalihah mengatakan, sejak awal bulan bunga bangkai ini terus berkembang dan menambah ketinggian hingga 10 centimeter setiap harinya.
Menurutnya, Bunga Bangkai dari jenis Amorpophallus Gigas ini kemudian mulai mekar sejak Sabtu (5/10/2019) dan mekar secara sempurna pada Hari Minggu (6/10/2019). Bunga Bangkai dengan habitat asli di Padang Sidempuan, Sumatera ini biasanya hanya bertahan selama 3 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Ini kebetulan ya, mungkin karena cuaca, nggak hujan. Biasanya kalau hujan itu paling cuma dua hari. Kemungkinan sampai besok masih bisa bertahan (mekar)," kata Sani ditemui di Kebun Raya Bogor, Senin (7/10/2019).
BACA JUGA: Jarang Terlihat! Penampakan Macan Tutul di Halimun Salak
Sani menyebut, bunga bangkai ini pertama kali dikoleksi pada awal Januari 2007. Tanaman langka yang diambil dari hutan ini mekar untuk kedua kalinya sejak mulai ditanam.
"Sebenarnya yang benar-benar langka itu, bunga bangkai jenis ini ya, ini juga satu-satunya di Kebun Raya Bogor. (Bunga) Ini mekar untuk yang kedua kalinya sejak ditanam 2007," kata Sani.
![]() |
Sementara itu, peneliti LIPI lainnya, Inggit Pujastuti menyebut Amarpophallus Gigas ini memiliki saudara dekat yakni Amorphophallus Titanium yang kini menjadi koleksi lainnya di Kebun Raya Bogor. Ia menyebut, tanaman inilah yang sebenarnya disebut bunga bangkai.
"Jangan keliru antara (Raflesia) Fadma dengan Amorphophallus. Kalau Padma dari keluarga Raflesia itu tanaman parasit sejati, sedangkan kalau amorphopalus itu adalah tumbuhan yang benar-benar tumbuhan," kata Pujiastuti.
(aff/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!