Ketua Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Partha Adnyana menyebut perilaku penipuan di money changer itu kini sudah makin menurun. Meski begitu, dia mendorong agar penggunaan e-money segera diberlakukan.
"Ke depannya mempercepat e-money kayak di China aja sudah nggak ada yang pakai uang cash. Kalau dulu sering (terjadi penipuan) karena banyak tamu yang nukar duit, sekarang pakai e-banking, jadi mulai berkurang cuma tetap nggak bagus, kita sih mendorong mempercepat digital pakai barcode, wechat," ujar Adnyana saat berbincang via telepon, Selasa (8/10/2019).
BACA JUGA: Pengelola Wisata Bali Sesali Tindakan Viral Petugas Money Changer
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedang kita siapkan semua, bayar kartu bersama. Jadi saran kita tamunya nuker beli kartu di mana pakai langsung top up ke kartu kreditnya dia. Digitalisasi, salah satu caranya menyelesaikan ini untuk mencegah penipuan money changer dengan mempercepat digitalisasi (transaksi)," terangnya.
Video yang dimaksud berdurasi sekitar satu menit. Dalam video itu terlihat guide yang memakai topi dibalik memarahi petugas money changer yang ada di dalam bilik. Pemandu wisata itu marah-marah dan minta penjaga money changer mengembalikan uang milik turis asing tersebut.
"Kita setengah mati lo bangun reputasi Bali. Balikin cepet 300 euronya balikin dulu," tegas pemandu wisata tersebut seperti dikutip detikcom, Selasa (8/10).
(ams/aff)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan