Money changer abal-abal dengan kurs yang ngawur masih ada terus hingga kini. Bank Indonesia hingga Polri mengklaim selalu melakukan tindakan keras pada mereka.
Namun di mana ada celah, pasti kejahatan itu muncul kembali. Jadi, para money changer abal-abal yang banyak beroperasi di Bali ini menipu turis dengan cara mengambil uang jasa terlalu banyak dibanding kurs yang berlaku secara internasional.
"Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia (BI) dibantu Polri tidak bosan-bosan akan terus melakukan tindakan keras terhadap oknum money changer yang melakukan penipuan terhadap wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Bali," kata Menparekraf Sandiaga Uno kepada wartawan, Selasa (23/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kata Sandiaga, ulah money changer abal-abal itu telah mencemari citra pariwisata Bali. Apalagi Pulau Dewata saat ini sedang dalam masa pemulihan dan aktivitas kriminal itu haruslah diberantas dengan cepat dan tepat.
"Perbuatan oknum money changer tersebut mencemari pariwisata Bali dan merugikan industri pariwisata Indonesia, yang saat ini tengah bangkit dari pandemi. Untuk ini harus diberi hukuman tegas sebagai efek jera," jelas dia.
Keberadaan money changer abal-abal bisa sangat merusak citra Bali. Karena, ternyata masih banyak traveler mancanegara yang mencarinya karena dianggap mudah dalam menukarkan uang dibanding dengan bank yang memiliki persyaratan ketat.
"Kemenparekraf terus menghimbau kepada para pelaku dan stakeholder pariwisata Bali sebagai kekuatan pentahelix pariwisata agar menjaga momentum kebangkitan pariwisata dengan bersama-sama memerangi praktik curang yang merugikan serta menurunkan citra pariwisata Bali," ungkap Sandiaga.
(msl/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol