Pantauan detikcom, tidak ada air di dalam embung Nglanggeran. Tak hanya itu, kondisi tersebut membuat suasana di embung Nglanggeran sangat sepi pengunjung.
Pengelola Gunung Api Purba Nglanggeran, Aris Triyono mengakui keringnya embung Nglanggeran memang berdampak pada jumlah kunjungan wisata. Hal itu karena embung Nglanggeran menjadi salah satu tempat wisata favorit di Desa Wisata Nglanggeran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
Karena itu, ia bersama pengelola lainnya menyiasati keringnya embung Nglanggeran dengan mengalihkan tujuan wisata pengunjung ke objek wisata lainnya. Mengingat masih ada pengunjung yang datang ke embung Nglanggeran.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
Aris menambahkan, untuk tiket masuk ke kawasan kebun buah Nglanggeran, setiap pengunjung dipatok Rp 10 ribu per orang.
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel) |
(bnl/krs)












































Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Foto: (Pradito Rida Pertana/detikTravel)
Komentar Terbanyak
Melihat Gejala Turis China Meninggal di Hostel Canggu, Dokter: Bukan Musibah, Ini Tragedi
Sumut Dilanda Banjir Parah, Walhi Soroti Maraknya Deforestasi
Viral Tumbler Penumpang Raib Setelah Tertinggal di KRL, KAI Sampaikan Penjelasan