Luas kawasan yang terbakar tersebut tersebar di 4 jalur pendakian diantaranya, Jalur Doro Ncanga, Jalur Piong dan Jalur Pancasila.
"Sebagian besar yang terbakar adalah savana. Kebakaran pada permukaan," ungkap Kepala Balai TN Tambora, Murlan Dameria Pane, pada detikcom, Kamis (17/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebakaran hebat terjadi pada Selasa (15/10) lalu. Titik api muncul dari Pos 2 hingga merembes pada pos 3 dan pos 4 jalur pendakian Pancasila. Beruntung api berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan.
"Pos 2 itu belum masuk wilayah Taman, tapi api merambat masuk hingga ke wilayah Taman. Kendala dalam memadamkan api yang pasti cuaca, karena cuaca sangat panas dan angin yang bertiup kencang. Lokasi-lokasi tertentu yang sulit dijangkau petugas dan peralatan pemadaman," ujarnya.
![]() |
Murlan mengakui pihaknya masih kekurangan peralatan untuk pemadaman api yang membakar hutan. Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran yang hingga merusak kawasan taman, pihaknya akan berupaya untuk memenuhi semua kebutuhan peralatan pemadaman api.
"Kami tahun depan akan mengupayakan penambahan mobil tangki air yang diperlukan untuk pemadaman Karhut," tandasnya.
Meski sering terjadi kabakaran hutan, TN Tambora belum mau mengambil langkah untuk menutup aktivitas pendakian. Hal tersebut dikarekan kondisi yang dirasa masih aman atau tidak mengganggu jalur pendakian.
"Sementara belum (tutup jalur pendakian), kami akan koordinasi dulu dengan pihak terkait untuk memutuskan hal tersebut," tegasnya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Belum Dibayar, Warga Sekitar Sirkuit Mandalika Demo-Tagih ke ITDC
Warga Harap Wapres Gibran Beri Solusi Atasi Banjir Bali
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan