Salah satu pantai yang wajib dikunjungi saat berada di Lombok yakni pantai yang terletak di Dusun Sungkun, Desa Ekas Buana, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Meski tak sepopuler Pantai Kuta, Pantai Senggigi dan Tanjung Ann, Pantai Kura-kura punya daya tarik tersendiri.
Keunikan dari pantai ini yaitu letaknya yang tersembunyi, diapit oleh dua bukit yang tinggi menjulang. Selain itu, pantai ini juga memiliki gili (pulau kecil) yang bentuknya mirip dengan kura-kura. Karena itulah warga setempat menamakannya Pantai Kura-kura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desa Ekas Buana yang berada di bagian selatan Kabupaten Lombok Timur ini memang sangat kaya akan potensi alamnya terutama wisata pantai. Oleh karena itu, pemerintah desa setempat sudah mulai melakukan pembangunan fasilitas-fasilitas di pantai-pantai Desa Ekas Buana.
"Tahun sebelumnya belum banyak fasilitas di sini hanya semak belukar, tapi karena wilayahnya indah sekali jadi sering dikunjungi oleh masyarakat walaupun waktu-waktu itu belum ada fasilitas," kata Kepala Desa Ekas Buana, Ahmad Nursandi saat ditemui detikcom, Minggu (6/10/2019).
Desa Ekas Buana yang merupakan pemekaran dari Desa Pemongkong memang harus berjuang lebih keras untuk menuju desa berkembang. Saat ini, kondisi perekonomian warga desanya rata-rata bergantung pada hasil laut dan pertanian jagung.
Nursandi mengatakan tahun ini ekosistem pariwisata di Desa Ekas Buana tengah dibangun oleh pemerintah desa melalui dana desa yang diterima. Selain itu, pengelolaan pariwisata pantai yang memiliki potensi besar ini nantinya juga akan dikelola sebagai unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Ke depannya ini akan dikelola oleh BUMDes, ada beberapa fasilitas yang sudah kami buat di sini, dan akan jadi unit usaha dari BUMDes dan perencanaan infrastrukturnya kami mulai pada tahun 2019 dan ke depannya akan dikelola oleh BUMDes," ungkapnya.
Tak hanya di sektor wisata, Desa Ekas Buana juga mengalokasikan dana desa yang mereka terima untuk peminjaman modal usaha-usaha yang dimiliki masyarakat desa. Seperti usaha rumput laut, pertanian jagung, serta usaha-usaha lainnya. Semua kegiatan peminjaman modal itu pun dikelola oleh masyarakat yang tegabung dalam BUMDes.
Saat ini, fasilitas-fasilitas yang telah dibangun oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat untuk kegiatan pariwisata Pantai Kura-kura antara lain baruga, lapak, toilet, serta musala. Namun, fasilitas-fasilitas tersebut masih harus mendapat polesan dan perbaikan-perbaikan agar berfungsi sepenuhnya.
"Harapan kami dengan dana desa saat ini, tentunya keinginan kami dana desa ini akan ditambah untuk menambah modal usaha BUMDes," ucapnya.
Akses menuju Pantai Kura-kura terbilang baik. Sudah ada jalan yang dapat ditempuh kendaraan roda empat untuk sampai di pantai ini. Namun dalam perjalanan menuju pantai, pengunjung akan disuguhkan hamparan lahan kering yang begitu kontras dengan keindahan pantai di desa ini.
Menurut Wakil Bupati Lombok Timur, Rumaksi, keadaan lingkungan yang begitu gersang membuat perkembangan wisata di desa ini menjadi terhambat. Sebab, Ekas Buana menjadi salah satu desa pesisir yang sangat sulit mendapatkan sumber air bersih.
"Tanpa ada air tidak mungkin para investor mau membangun sarana wisata yang ada di bagian selatan," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Rumaksi, kini pemerintah kabupaten tengah menambah penyertaan modal untuk pengadaan pipa kepada PDAM serta perusahaan daerah yang ada agar segera mengalirkan air ke bagian selatan termasuk Desa Ekas Buana.
Ikuti terus berita-berita tentang kabar desa dari desa-desa di seluruh Indonesia. Informasi lainnya dari Kemendes PDTT bisa dilihat di sini. (akn/akn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!