Kelompok pecinta satwa yang tergabung dalam The Dolphin Project berhasil menyelamatkan 4 ekor lumba-lumba dari kolam renang sebuah hotel di Bali. Saat diselamatkan, kondisi 4 ekor lumba-lumba ini cukup memprihatinkan.
Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, di antaranya situs resmi The Dolphin Project, Kamis (24/10/2019), 4 ekor lumba-lumba tersebut diselamatkan dari sebuah hotel di daerah Bali Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, lumba-lumba tersebut digunakan untuk atraksi. Tamu hotel yang ingin berfoto dengan lumba-lumba atau melihatnya melakukan atraksi harus membayar sejumlah uang kepada pihak hotel.
Aslinya ada 5 ekor lumba-lumba yang ditemukan di kolam renang hotel tersebut. Tapi 1 ekor lumba-lumba sudah mati, sebelum sempat diselamatkan The Dolphin Project di bulan Agustus.
![]() |
Dari 4 ekor lumba-lumba yang disimpan di hotel, hanya ada 2 ekor lumba-lumba yang kondisinya cukup fit untuk diselamatkan, yaitu Rocky dan Rambo. Sementara 2 lainnya butuh waktu untuk fit agar siap diselamatkan.
2 Lumba-lumba tadi akhirnya diselamatkan awal bulan Oktober ini. Seekor lumba-lumba bernama Dewa, diketahui mengalami banyak luka di bagian perutnya. Luka tersebut didapat Dewa saat melakukan atraksi melompat dari kolam renang ke darat, tapi mendaratnya ke keramik kolam renang yang pecah-pecah.
Sedangkan lumba-lumba bernama Johnny diketahui mengalami kebutaan. Penyebabnya, karena mata Johnny terlalu lama terpapar klorin, zat yang biasa ditemukan di kolam renang untuk membuat air jernih.
![]() |
Dengan kondisi seperti itu, belum lagi masalah kesehatan lainnya, termasuk kerusakan gigi, Johnny dan Dewa bisa saja menghabiskan sisa hidupnya di dalam kolam penangkaran.
Selain lumba-lumba, The Dolphin Project juga mengklaim sudah menemukan satwa dilindungi lain yang ada di hotel yang sama. Hewan-hewan itu antara lain 3 buaya air asin, 2 monyet, beberapa ekor burung, ular dan juga landak. Semuanya sudah diamankan dari hotel tersebut.
The Dolphin Project mengklaim, pihak hotel sudah mengantongi izin dari Pemerintah setempat untuk menyimpan lumba-lumba tersebut. Lumba-lumba ini bahkan sudah melakukan atraksi di hotel itu selama lebih dari satu dekade (10 tahun).
![]() |
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!