Digigit Hiu, Wisatawan Kehilangan Kedua Tangan

Polinesia Prancis -
Wisatawan asal Prancis itu dilaporkan kena serangan hiu saat berenang di Pantai Moorea di Polinesia Prancis, dalam tur melihat paus, sebagaimana diwartakan AFP. Ia kena gigit di bagian lengan dan dada.

Menurut seorang pemadam kebakaran, Jean Jacques Riveta, dua orang perawat yang kebetulan sedang berada di tempat kejadian langsung memberikan pertolongan pertama. Korban teridentifikasi sebagai wanita berumur 35 tahun.

Baca juga: Bikin Heboh! Wanita Ini Masuk Kandang Singa

"Ketika kami sampai ke hotel, dia dalam keadaan sadar tapi kondisinya kritis. Dia kehilangan banyak darah dan kedua tangannya putus," kata Jean.

Korban yang juga kehilangan payudara sebelah kiri akibat gigitan hiu itu lalu diterbangkan ke Tahiti. Kondisinya kini dilaporkan sudah stabil.

Meskipun kejadian ini terlihat sangar menyeramkan, tapi perlu diketahui bahwa serangan hiu di Polynesia Prancis sangatlah jarang.

Berdasarkan Dokumen penyerangan paus internasional di Museum Sejarah Alam Florida, dilaporkan hanya ada 6 kejadian penyerangan hiu yang tidak diprovokasi sejak tahun 1580 di Polynesia Prancis.

Baca juga: Kisah Pemandu Wisata di Negeri Penuh Marabahaya

"Serangan hiu umumnya sangat jarang terjadi di Polinesia Prancis, sesuatu yang sangat mengejutkan bagi saya karena ada beberapa operasi wisata di Moorea memikat hiu dan pari di perairan dangkal, jadi turis bisa berinteraksi dan menyelam bersama dengan hewan-hewan," ujar Direktur Program Penelitian Hiu, Gavin Naylor, yang bicara kepada Newsweek.

Dia menyebut, insiden yang terjadi di Moorea adalah kecelakaan yang langka. Kejadian yang sering terjadi adalah hiu dibunuh oleh manusia. "Hanya ada 6 kematian manusia yang disebabkan oleh hiu, sebaliknya sekitar 100 juta hiu dan pari dibunuh setiap tahunnya oleh nelayan."

Untuk tetap aman saat berenang dekat hiu, pastikan untuk hanya berenang dengan guide bersertifikat, menghindari kegiatan yang membuat hewan mendekati Anda, selalu hormati tempat mereka. Lautan adalah tempat mereka.





(elk/krs)