Gion yang terkenal memiliki jalanan indah, rumah minum teh tradisional, dan tempat para geisha ini, telah menjadi tempat populer untuk dikunjungi turis. Namun sayangnya, turis kerap mengambil foto jalan-jalan privat dan properti warga tanpa seizin mereka. Hal ini berbeda dengan Jalan Utama Hanamikoji yang memang terbuka untuk turis.
Turis tak cuma curi-curi kesempatan untuk memfoto lingkungan, mereka juga kerap memfoto geisha dan maiko (geisha magang) tanpa izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ilustrasi geisha (Istimewa) |
Menurut Japan Today sebagaimana dikutip dari Mirror, Jumat (1/11/2019), larangan ini telah berlaku, dan bagi turis yang melanggar aturan akan dikenakan denda 10.000 Yen atau sekitar Rp 1,3 juta.
Guna menegakkan aturan ini, kawasan Gion akan dipasangi kamera pengawas. Kamera ini digunakan untuk memastikan bahwa pengunjung mematuhi aturan baru.
Ini bukanlah pertama kalinya Kyoto mengeluarkan peringatan untuk turis tentang bagaimana berperilaku saat mengunjungi kota. Pemerintah Kyoto sebelumnya telah merilis panduan etiket bagi pengunjung yang sesuai dengan adat istiadat setempat dan berperilaku dengan cara yang dianggap tepat.
Misalnya, wisatawan diminta untuk tidak duduk di pagar bambu Inuyarai, tidak merokok di jalan, tidak menyentuh lentera kota, dan tidak mengambil foto geisha tanpa meminta izin terlebih dahulu.
Kota ini juga memiliki serangkaian tanda yang menunjukkan mana yang merupakan properti pribadi atau area dimana turis diminta untuk tidak duduk atau makan dan minum.
BACA JUGA: Orang Jepang Muak dengan Turis Nakal |
(bnl/bnl)












































Ilustrasi geisha (Istimewa)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo