Pendakian Gunung Rinjani Dibuka, Ini yang Perlu Diperhatikan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pendakian Gunung Rinjani Dibuka, Ini yang Perlu Diperhatikan

Harianto Nukman - detikTravel
Rabu, 06 Nov 2019 11:20 WIB
Tim BTNGR saat survei jalur pendakian Gunung Rinjani. (Foto: Dok. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani)
Jakarta - Saat ini jalur pendakian Gunung Rinjani sudah kembali dibuka, setelah sempat ditutup karena terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di dalam kawasan. Tapi tetap ada beberapa catatan yang perlu diketahui para pendaki.

Terhitung mulai 6 November 2019, pukul 07.00 Wita, pendakian ke Gunung Rinjani kembali dibuka untuk umum. Ada 4 jalur resmi pendakian ke Gunung Rinjani yang dibuka untuk umum, yakni pendakian melalui jalur Senaru, Sembalun, Timbanuh, dan Aik Berik.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady menyatakan kegiatan pendakian ke Gunung Rinjani hanya dapat dilakukan pada semua jalur pendakian resmi. "Hanya diperbolehkan sampai Pelawangan saja," katanya dalam rilis pers.

Para pelaku wisata dan pengunjung juga diminta untuk mengikuti aturan pendakian yang tertuang dalam Standard Operatinal Procedure (SOP) pendakian.

Selain itu, pendaki disarankan melakukan registrasi melalui aplikasi eRinjani. Aktivitas pendakian harus didampingi oleh pemandu (guide dan porter) yang legal atau melalui trekking organizer (TO) yang memiliki izin usaha resmi.

Pendakian Gunung Rinjani Dibuka, Ini yang Perlu DiperhatikanTim BTNGR saat survei jalur pendakian Gunung Rinjani. (Foto: Dok. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani)

Penting untuk diketahui, kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani memiliki 3 potensi bencana geologi, yaitu letusan Gunung Api Barujari, gempa bumi dan tanah longsor.

Demi kenyamanan pengunjung, BTNGR akan mengoptimalkan jalur pendakian dengan melakukan perbaikan dan rekonstruksi jalur pendakian ke Gunung Rinjani.

"Kegiatan pemulihan ekosistem dilakukan sesuai dengan kondisi habitat setempat," ujar Dedy.





(krs/wsw)

Hide Ads