Diberitakan CNN, Rabu (6/11/2019), kapal pesiar baru itu bernama X-Bow. Ulstein, sebuah perusahaan pembuat kapal yang berbasis di Norwegia, telah mendesain kapal agar para penumpangnya tidak mengalami mual dan bisa menjelajah dengan lebih lancar.
Tidak seperti kapal tradisional yang bergerak naik dan turun saat melintasi ombak, X-Bow menembusnya. Energinya disebarkan ke sisi-sisi kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain hanya tersisa sedikit goyangan sehingga berimbas mengurangi potensi mabuk laut. Efek dari hantaman kuat yang dirasakan setelah menembus gelombang laut pun juga hilang.
Kapal X-Bow pertama yang muncul adalah Greg Mortimer oleh Aurora Expeditions. Spesialisasi pelayarannya ke Antartika. Namanya terinspirasi salah satu orang Australia pertama yang mendaki Gunung Everest, kapal ini telah berangkat dari Ushaia, Argentina, pada 31 Oktober lalu.
X-Bow dijajal menyeberangi Drake Passage, selat antara Amerika Selatan dan Antartika dan dikenal sebagai persilangan yang berbahaya bahkan bagi pelaut yang paling berpengalaman sekalipun. Victoria Primrose, kepala pemasaran dan timnya di Aurora ingin menjajalnya di sana.
Desain yang berbeda dari X-Bow memerlukan pemikiran ulang di dalam penataan interior kapal. Tidak ada dek di dan kemudian dibangunlah 'sayap kecil' di samping dan di depan sehingga penumpang dapat melihat pemandangan di sekitarnya.
Pelayaran perdana kapal pesiar Greg Mortimer direncanakan selama 12 hari. Namun, Aurora Expeditions menawarkan rencana perjalanan yang lebih panjang di mana para tamu juga dapat mengunjungi Kepulauan Falkland.
Antartika sendiri memiliki aturan kunjungan yang cukup ketat, termasuk tak banyak orang yang boleh mengunjunginya. Hal ini turut membuat kapal pesiar Greg Mortimer hanya memiliki 122 tempat tidur.
Kabin itu cukup untuk 100 penumpang, batas harian maksimum di Antartika, dan sisanya adalah kru. Hanya ada satu restoran, awak serta penumpang makan bersama yang menciptakan perasaan kedekatan di atas kapal.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!