Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai merupakan bandara yang terletak di wilayah Bali, tepatnya di Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali atau sekitar jarak 13 km dari Denpasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Bekas Pangkalan Militer
Bandara Ngurah Rai dibangun pada tahun 1930 oleh Departement Voor Verkeer en Waterstaats (Departemen Pekerjaan Umum). Sebelum bernama bandara Ngurah Rai. Bandara ini sebelumnya bernama Pelabuhan Udara Tuban, atau South Bali Airstrip.
Landas pacu berupa airstrip memiliki panjang 700 m dari rumput tengah ladang dan perkebunan di desa Tuban. Pada tahun 1942 South Bali Airstrip dibom oleh tentara Jepang, kemudian dikuasai untuk tempat mendaratkan pesawat tempur dan pesawat angkut mereka. Kerusakan yang terjadi karena pengeboman kemudian diperbaiki oleh tentara jepang dengan menggunakan Pear Still Plate(sistem plat baja). Panjang landas pacu menjadi 1,2 km dari semula 700 m.
Untuk meningkatkan pariwisata ke Bali, Pemerintah Indonesia Kembali membangun gedung terminal internasional dan perpanjangan landasan pacu ke arah barat semula 1,2 km menjadi 2,7 km dengan overrun 2x100 meter.
Penyelesaian Pembangunan Pelabuhan Udara Tuban ditandai dengan peresmian oleh Presiden Soeharto pada tanggal 1 Agustus 1969, sekaligus menjadi perubahan nama yang awalnya Pelabuhan Udara Tuban menjadi Pelabuhan Udara Internasional Ngurah Rai.
2. Penghargaan
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali berhasil meraih penghargaan The Most Improverd Airport in Asia-Pacific 2015 di kategori bandara dengan 15 hingga 25 juta penumpang per tahun, menurut survei Airport Service Quality (ASQ) yang dilakukan oleh Airport Council Internasional (ACI).
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dinilai sebagai bandara yang mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam memberikan pelayanan kepada penumpang. Gelar ini mengacu pada kualitas pelayanan yang berhasil ditingkatkan oleh pihak bandara setiap tahun.
Bandara I Gusti Ngurah Rai juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah indonesia yaitu Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagai Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.
3. Pernah Dinobatkan sebagai 3rd World Best Airport
Pada tahun 2016, Bandara I Gusti Ngurah Rai ini berhasil meraih penghargaan sebagai 3rd World Best Airport setelah Bandara Gimpo Seoul, Korea Selatan dan Bandara Wuhan Tianhe, Tiongkok.
Bandara I Gusti Ngurah Rai berhasil mendapatkan nilai Airport Service Quality sebesar 4.93 dari 5. Survey ini dilakukan kepada penumpang dengan indikator antara lain: akses menuju bandara, fasilitas check-in, kebersihan dan kelengkapan toilet, keamanan, serta penunjang pelayanan bandara seperti tempat makanan dan minuman.
4. Arsitektur Kental Budaya
Ketika mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, kita akan dimanjakan dengan arsitektur budaya yang sangat kental. Kedatangan kita akan disambut dengan arsitektur berupa relief-relief ukiran bali dan lantunan gamelan khas Bali. Para petugas juga memiliki ciri khas yang berbeda yaitu mereka menggunakan busana khas Bali. Selanjutnya, ada hal yang tidak boleh dilewatkan yaitu mampir ke Candi Bentar. Candi Bentar merupakan gapura dengan gaya arsitektur khas Bali dan menjadi salah satu tempat terfavorit untuk berfoto.
5. Bandara Memiliki Hari Libur yang Berbeda
Biasanya bandara selalu beroprasi setiap waktu atau non stop, namun berbeda dengan Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Pada saat memasuki Hari Raya Nyepi, Bandara tidak ada aktivitas seperti Biasanya. Aktivitas bandara akan tutup selama 24 jam. Hal ini rutin dilakukan untuk menghormati umat Hindu agar mencapai ketenangan dan kenyamanan dalam beribadah.
Untuk semua penerbangan berjadwal dan carter, baik itu rute domestic maupun internasional ditiadakan.
6. Bandara Dengan Koneksi Tercepat
Bandara I Gusti Ngurah Rai masuk dalam jajaran prestasi koneksi internet tercepat di dunia. Bahkan, koneksi yang terdapat di Bandara I Gusti Ngurah Rai kecepatannya bisa melebihi apa yang ada di Bandara Frankfurt. Bandara I Gusti Ngurah Rai menempati posisi ke-6 dengan koneksi internet tercepat di dunia.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum