Tim Tapal Batas detikcom beberapa waktu lalu datang ke Kalimantan Utara dan kami berkunjung ke Krayan. Kami pun singgah ke Pos Batas Gabma Indonesia-Malaysia Long Midang, Krayan.
Terlihat beberapa warga datang melapor kepada pos perbatasan terkait aktivitas mereka melintas wilayah perbatasan. Tak hanya warga, turis yang ingin datang dan menyeberang melalui pos perbatasan juga harus melapor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika ingin menyeberang ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh turis. Salah satunya adalah identitas diri.
"Bagi turis yang ingin menyeberang harus ada paspor, karena pemeriksaan tidak hanya ada di pos Indonesia saja. Di pos Malaysia nantinya juga diperiksa lagi. Sedangkan warga Malaysia bisanya mereka membawa dan menunjukan IC (KTP nya Malaysia)," tambah Letda Inf Rival.
Terkait aktivitas penyeberangan, ternyata ada faktor yang menyebabkan turis atau warga dilarang melintas perbatasan. Yaitu tidak adanya identitas.
"Kami akan melarang warga atau turis melintas perbatasan jika dia tidak membawa identitas. Ini kami lakukan untuk mencegah perdagangan manusia juga melalui perbatasan. Untuk batas melintas mulai pukul 06.00 WITA-18.00 WITA," tambahnya.
Saat menyeberang, turis atau warga akan datang melapor ke pos penjagaan. Kemudian mereka menunjukan identitas dirinya, nanti petugas akan mencatatnya.
"Pelintas yang lewat harus melapor, kemudian petugas akan mencatat nomor identitasnya, baru kemudian mereka bisa melintas," jelasnya.
Selain melihat dan mencatat identitas diri, tentara di perbatasan juga mengecek barang-barang yang masuk ke kawasan Indonesia, terutama ke Krayan. Takutnya ada barang ilegal yang diseludupkan.
"Kami juga memeriksa barang bawaan, biasanya yang datang dari Malaysia. Kalau datang dari Krayan, biasanya kendaraan mereka dalam keadaan kosong. Takutnya nanti ada yang membawa barang ilegal seperti narkoba atau miras," kata Letda Inf Rival.
Berhubungan dengan aktivitas turis di perbatasan, Letda Inf Rival mengatakan bahwa biasanya mereka datang ke rumah gunung garam atau berfoto di patok perbatasan.
"Biasanya turis datang ke perbatasan ini untuk melihat garam gunung yang tidak jauh dari sini. Juga mereka sering foto-foto di patok perbatasan," tutup Letda Inf Rival.
(sym/krs)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour