Terpopuler Seminggu: Malioboro Berbenah hingga Turis Terlunta-lunta di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Terpopuler Seminggu: Malioboro Berbenah hingga Turis Terlunta-lunta di Bali

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Minggu, 24 Nov 2019 15:20 WIB
Jalan Malioboro bebas asap rokok dan pembatasan kendaraan bermotor (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)
Jakarta - Seminggu ini dunia traveling dihebohkan dengan kabar sepasang suami istri yang melangsungkan pernikahan di Bali namun berakhir malang. Tak hanya itu, perhatian pembaca juga tertuju ke Malioboro Yogyakarta yang dibikin mirip Orchard Singapura.

Nasib malang menimpa Sarah Aslan dan rombongannya. Setelah menggelar pesta pernikahan di Bali, dia malah ditendang dari pesawat. Mereka terlunta-lunta di bandara.

Inilah kisah tidak mengenakkan yang dialami Sarah Aslan beserta rombongannya, pengantin baru dari Melbourne. Keduanya baru saja menggelar pesta pernikahan di Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat hendak pulang ke Melbourne naik pesawat Jetstar dengan nomor penerbangan JQ36, masalah pun muncul. Salah satu anggota rombongan Sarah, bernama Mike Mahmoud terlibat keributan dengan kru kabin.

Mike terlibat konfrontasi dengan kru kabin gara-gara ada kesalahan pada inflight entertainmentnya. Tapi kru kabin menyebut bahwa Mike bersikap arogan.


Akibat konfrontasi itu, Mike, Sarah dan seluruh anggota keluarganya sejumlah 22 orang 'ditendang' keluar dari pesawat Jetstar. Mereka pun terlantar di Denpasar pada pukul 02.00 pagi waktu setempat.

"Secara pribadi, saya merasa seperti diserang karena etnis kami dan Muslim. Itulah mengapa saya mulai menangis. Saya hanya ingin pulang, saya tidak mau berada di sini lagi," imbuh Sarah.

Berikut kelanjutan kisahnya:


Terpopuler Seminggu: Malioboro Berbenah-Turis Terlunta-lunta di BaliFoto: dok. Youtube

Setelah dikeluarkan dari pesawat, Sarah bersama keluarganya dibiarkan begitu saja. Mereka kesulitan untuk mendapat akomodasi. Akhirnya mereka, termasuk bayi berusia 4 bulan, terpaksa tidur di terminal bandara.

24 Jam kemudian, maskapai Jetstar akhirnya menerbangkan Sarah dan keluarganya ke Melbourne via Sydney tanpa ada biaya tambahan lagi. Pihak Jetstar menolak klaim bahwa kru kabin mereka bertindak tidak sopan. Mereka menyebut tindakan itu dilakukan demi keamanan dan kenyamanan bersama.

Pihak Bandara I Gusti Ngurah Rai pun telah angkat bicara mengenai kejadian tersebut, apalagi sempat muncul rumor bahwa kejadian ini terkait dengan isu SARA. Kejadian penumpang diturunkan ini sendiri terjadi usai laporan dari awak kabin ke pilot mengenai peringatan yang tidak diindahkan oleh penumpang.

"Pilot kemudian memutuskan kembali ke parking stand nomor 25, dengan selanjutnya kedua penumpang ini diturunkan dari pesawat karena tidak mengindahkan instruksi keselamatan penerbangan dari awak kabin," kata Arie Asanurrohim, Communication and Legal Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.


Peristiwa itu bermula pada Minggu (3/11) malam. Ada dua penumpang yang tidak mengindahkan instruksi awak kabin untuk duduk dan mengencangkan sabuk pengaman. "Istilahnya, penumpang ini adalah unruly passenger. Penumpang yang tidak mengindahkan instruksi keselamatan berpotensi membahayakan diri sendiri, penumpang lain, serta penerbangan itu sendiri."

Dua penumpang tersebut ternyata bersama rombongan 19 penumpang lainnya. Melihat dua rekannya diturunkan, ke-19 penumpang itu juga ikut protes kepada awak kabin, sehingga pilot memutuskan menurunkan ke-19 penumpang lain yang ikut protes.

Arie menambahkan, para penumpang yang terpaksa diturunkan itu akhirnya diberangkatkan kembali ke Melbourne pada Senin (4/11) malam.

Berita heboh kedua yakni dari backpacker yang tewas saat berlibur di Selandia Baru. Berikut kisahnya:


Terpopuler Seminggu: Malioboro Berbenah-Turis Terlunta-lunta di BaliGrace Millane (Foto: BBC)

Namanya Grace Millane, berusia 21 tahun berasal dari Kota Wickford, Inggris. Dia dilaporkan hilang pada 1 Desember 20018 lalu saat backpacker sendirian ke Selandia Baru.

Keluarganya di Inggris panik dan teman-temannya membantu mencari. Pemerintah Inggris juga meminta pemerintah Selandia Baru untuk mencarinya.

Sekitar 10 hari berlalu, kepolisian Selandia Baru menemukan jenazah yang disimpan di dalam koper dan terkubur di dalam hutan. Lokasinya di tanah di Waitakere Ranges, kawasan pegunungan di luar wilayah Auckland.

Kepolisian setempat langsung melakukan penyelidikan hingga. Baru-baru ini, ditemukan hasil rekaman CCTV di suatu apartemen di Auckland. Terlihat, Grace Millane masuk ke dalam apartemennya bersama seorang pria.

Pria tersebut langsung diamankan polisi. Dari hasil investigasi dan otopsi ditemukan fakta yang mencengangkan. Grace Millane tewas saat berhubungan seks!

Dalam investigasi polisi dan forensik, Grace diketahui meninggal dunia karena tercekik saat berhubungan seks. Setelah diselidiki, seorang pria berusia 27 tahun diamankan.


Setelah diinterogasi, pria tersebut mengaku membuang jenazah Grace dengan memasukannya ke koper dan dikubur di dalam hutan. Dia saat itu ketakutan.

Dalam laporan polisi setempat, pria itu mengaku melakukan hubungan seks dengan Grace. Sebelumnya, mereka kenalan lewat aplikasi kencan, makan malam, dan minum koktail.

Pria itu melakukan hubungan seks dengan 'keras', dalam keadaan mabuk sampai-sampai mencekik Grace. Pagi harinya ketika bangun, dia terkejut melihat Grace yang sudah tidak bernyawa.

Pria itu sudah menjalani persidangan. Pengacaranya, Ron Mansfield menyebut bahwa sang pria tidak bisa disebut melakukan pembunuhan.

"Itu bukanlah pembunuhan. Dia pun membuang jenazahnya karena ketakutan," terangnya.

Selain itu dalam penelusuran pihak berwajib, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah Grace. Warga sekitar pun tidak mendengar ada keributan. Hingga kini, pengadilan di Auckland masih memproses kasus tersebut.

Namun pihak keluarga mendiang belum puas. Mereka meminta kepolisian melakukan penyelidikan lebih dalam. Sebab diketahui sang pria, suka mencari pasangan lewat aplikasi online terlebih turis.

'Saya tidak percaya kejadian ini menimpa anak kami. Dia anak yang sangat baik," kata sang ibu, Gillian Millane.

Artikel yang menarik perhatian selanjutnya dari dari pramugara Lion Air. Berikut kisahnya:

Terpopuler Seminggu: Malioboro Berbenah-Turis Terlunta-lunta di BaliDonny Prima Yuszela, pramugara senior Lion Air (Foto: Twitter)

Pramugara Lion Air yang menolong penumpang lansia mulai terungkap. Namanya adalah Donny Prima Yuszela, pramugara senior Lion Air.

Dihubungi oleh detikcom, pramugara yang akrab disapa Donny itu pun berbagi kisahnya saat menolong penumpang lansia yang diketahui berumur 117 tahun itu.

"Saya melihat ibunya benar-benar kayak ngeliat ibu saya sendiri. Itu yang pertama, terus 117 tahun bukan umur yang cukup untuk dia bepergian sendiri atau tidak diperhatikan oleh orang lain. Saya mencoba untuk memmberikan perhatian lebih ke ibunya. Saya melakukan segala sesuatunya dengan apa yang saya rasa dan saya lihat, tapi tentunya tidak dengan menyalahi aturan yang ada," ujar Donny.

Dijelaskan oleh Donny, kronlogisnya penumpang lansia itu tengah bepergian dengan ponakannya yang juga sudah berumur. Di awal, nenek itu tampak linglung dan sulit beradaptasi di kabin pesawat.

"Dia berdua sama keponakannya, bapak-bapak sudah tua juga dan ibunya ini gak bisa bahasa Indonesia, Bugis bisanya. Pada awal beliau ini datang gak mau saya pegang. Mungkin karena sudah tua, umurnya sudah 117 tahun, linglung, tapi tetap saya gapai, saya dampingi, saya serahkan ke rekan kerja saya untuk mengantar ke tempat duduknya," jelas Donny.

Hingga pesawat mau take-off, sang nenek masih belum nyaman dan belum mau memakai sabuk pengaman. Di sini lah momen di mana Donny menunjukkan kepeduliannya untuk merayu sang nenek.

Ketika memberi minum dan makan si nenek, Donny pun mengaku kalau dirinya tak sadar divideokan. Apa yang ia lakukan adalah murni dari hati dan sangat profesional.


"Enggak, enggak sadar. Karena gini, ada beberapa point aturan-aturan di perusahaan saya yang sangat signifikan. Kalau saya sadar akan tidak melakukan hal itu, karena tetap ada aturannya, ada prosedurnya seperti itu," ujar Donny.

Ketika video berisi dirinya viral, Donny pun sempat merasa tidak percaya. Jujur, Donny tidak merasa nyaman mendapat perlakuan seperti saat ini.

"Saya lebih yang ke hal, ini benaran saya atau bukan sih? Begitu. Sebenarnya jujur mas, saya typikal orang yang gak butuh pengakuan. Itu yang pertama. Saya tidak butuh orang sesuatu untuk oh ini loh orangnya, saya malah jadi gak enakan kalau digituin. Saya orangnya lebih suka ya apa pun yang saya lakukan sesuai apa yang saya rasa dan saya lihat. Tentunya tidak menyalahi aturan yang ada. Jatuhnya kalau saya butuh pengakuan jadi jatuhnya fake dong. Saya takut dengan diri saya sendiri, tapi tetap disyukuri sih," ujar Donny.

Pada akhirnya, sang nenek dan keponakannya dapat tiba dengan dengan selamat di tujuan tanpa kekurangan apa pun. Terima kasih pramugara Donny atas profesionalisme dan inspirasinya!

Artikel yang menarik selanjutnya datang dari Yogyakarta. Ada apa, berikut kisahnya:


Terpopuler Seminggu: Malioboro Berbenah-Turis Terlunta-lunta di BaliSelain hari Selasa Wage, Malioboro juga bebas kendaraan bermotor pada hari Selasa Pon (Foto: Misericordias Domini/detikcom)

Ya, kawasan Malioboro di Yogyakarta berbenah untuk lebih nyaman. Rasa-rasanya, mengikuti apa yang dilakukan Orchard di Singapura.

Malioboro adalah salah satu tempat wisata di Yogyakarta dan jadi tujuan favorit wisatawan. Di sinilah jantungnya Kota Yogya, dengan banyak tempat belanja dan jajanan kuliner.

Makin ke sini, Malioboro makin nyaman dan asyik untuk didatangi. Trotoar buat pedestrian makin nyaman, kendaraan bermotor dilarang lewat, serta sudah diuji coba untuk menjadi kawasan anti rokok.

Dilansir detikcom dari informasi Pusat Transportasi dan Logistik Universitas Gajah Mada, menurut AF Food an Belinda Yuen (1999) dalam bukunya yang diterbitkan oleh National University Singapore (NUS) yang berjudul Sustainable cities in the 21 Century, kawasan Jalan Malioboro telah dibahas dan dipandang untuk disejajarkan kawasan di Asia seperti Orchard Road di di Singapura.

Persamaan keduanya mungkin yang memiliki karakteristik sebagai tujuan wisata kawasan 'street shopping line' di mana wisatawan akan dimanjakan wisata shopping yang lengkap dalam satu ruas jalan. Namun yang menjadi catatan AF Food an Belinda Yuen, masalah pedestrian Malioboro yang kompleks dengan parkir kendaraan, banyak mobil, dan lainnya belum teratasi menjadi hambatan utama untuk kawasan ini disetarakan dengan Orchard.

Nah sejak tahun 2016, di bawah komando Pemkot Yogyakarta, Malioboro pelan-pelan berbenah. Dimulai dari soal tempat parkir, kemudian diikuti oleh pembatasan kendaraan bermotor hingga yang paling baru di bulan November sudah diberlakukan larangan merokok.

Tentu, hal-hal tersebut tidak bisa dilakukan dengan mudah. Ada banyak tantangan, termasuk keluhan dari warga setempat.


Saat pelarangan kendaraan bermotor di Malioboro misalnya, dikeluhkan para pedagang kaki lima. Mereka khawatir kesulitan melakukan bongkar muat barang.

Namun, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi angkat bicara. Dia optimis wajah baru semi Pedestrian Malioboro bebas kendaraan bermotor akan menaikkan branding sebagai salah satu tujuan wisata favorit.

Soal larangan merokok, tahukah kamu sejak Januari 2019, Singapura memberlakukan aturan tersebut di Orchard. The National Environment Agency (NEA) bekerjasama dengan Orchard Road Business Association (ORBA), memasang papan atau sticker larangan merokok di berbagai sudut.

Meski begitu, area merokok tetap disediakan. Hanya perlu diingat, jika ada yang merokok di luar area merokok, siap-siap kena denda SGD 200 atau setara Rp 2 juta. Bahkan, denda maksimalnya mencapai angka SGD 1.000 atau setara Rp 10,3 juta.

Kini, Pemkot Yogyakarta terus membenahi Malioboro. Tidak ada salahnya mengikuti jejak Orchard di Singapura untuk menjadikan Malioboro sebagai destinasi kelas dunia!
Halaman 2 dari 5


Simak Video "Bermain di Alun-alun Kidul, Yogyakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)

Hide Ads