Tak ayal, ada saja pemberitaan soal turis China yang nakal. Baik itu mencoret-coret, buang sampah sembarangan, dan lain sebagainya.
Sulawesi Utara pun paling banyak kedatangan turis China. Bahkan angkanya, 90 persen dari jumlah kunjungan turis mancanegara ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Turis China Begitu Suka ke Sulawesi Utara |
"Iya kita akui memang ada turis China yang membuat masalah, salah satunya merusak terumbu karang saat snorkeling," kata Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Octavianus Estefanus Kandouw di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Manado, Jumat (29/11/2019) kemarin pada awak media atas undangan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Untuk menanggulangi hal tersebut, Pemprov Sulawesi Utara membuat sistem pembatasan atau zonasi bagi turis China yang snorkeling. Khusus di satu titik, tidak di titik yang kaya biota lautnya.
"Terutama di Bunaken, jadi turis China yang snorkeling di sana kita batasi, misal cuma boleh di (titik) ini. Tidak boleh di titik lain," terang Steven.
![]() |
Baca juga: Karena Sulawesi Utara Tak Hanya Bunaken |
"Kalau terumbu karang rusak, itu dilihat penyelam lain dan disorot. Kan jadinya tidak bagus," ungkap Steven.
Selain itu, Steven juga merangkul para operator tur untuk bisa mengawasi dan menjaga turis China. Namun tentu, tetap menjamin keamanan dan kenyamanan.
"Sekarang di Bunaken, misal ada kapal yang antar itu sudah ada prosedurnya. Harus ada life jacket, ada radio komunikasi, serta terdaftar," tutupnya.
(sym/aff)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol