Wishnutama Jelaskan soal Wisata Super Premium di Labuan Bajo

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wishnutama Jelaskan soal Wisata Super Premium di Labuan Bajo

Afif Farhan, Abdul Haris - detikTravel
Selasa, 03 Des 2019 16:50 WIB
Menparekraf Wishnutama (Abdul Haris/detikcom)
Jakarta - Labuan Bajo di NTT digadang-gadang akan menjadi tempat wisata super premium. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama memberi penjelasan.

Kamis (28/11) kemarin, Presiden Jokowi hadir dalam acara 100 CEO Forum di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta. Dalam acara tersebut, Jokowi menyinggung soal 5 Destinasi Prioritas yang akan menjadi pemasukan devisa negara.

5 Destinasi Super Prioritas itu adalah Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, dan Likupang. Kelima destinasi tersebut nantinya ada segmentasi yang berbeda-beda, seperti ada super premium sampai menengah ke bawah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Apakah Labuan Bajo Cuma buat Wisatawan Tajir?

"Labuan Bajo ini super premium. Ini hati-hati, saya sudah ingatkan hati-hati. Jangan sampai campur aduk super premium dengan yang menengah ke bawah," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga ingin membatasi kunjungan wisatawan di Labuan Bajo. Hal itu pun sudah disampaikan pada Menparekraf Wishnutama.

"Kalau perlu ada kuotanya, berapa orang yang boleh masuk ke Labuan Bajo selama 1 tahun. Saya sudah kasih arahan itu ke Menteri Pariwisata Wishnutama," jelas Jokowi.

Wishnutama Jelaskan Labuan Bajo Jadi Wisata Super PremiumLabuan Bajo (Agung Pambudhy/detikcom)

Apa kata Menparekraf Wishnutama soal hal itu? Berikut penjelasannya lebih lanjut mengenai Labuan Bajo jadi wisata super premium.

"Begini, itu maksudnya spending-nya per arrival itu lebih besar dari average. Jadi, itu meningkatkan kualitas spending-nya wisatawan yang datang ke sana," terang Wishnutama di Istana Negara kepada awak media, Selasa (3/12/2019).

BACA JUGA: Wishnutama Tegaskan Labuan Bajo Jadi Wisata Super Premium

Beberapa kali, Wishnutama memang menegaskan bahwa kini pariwisata Indonesia ke arah quality tourism bukan quantity tourism. Bisa dibilang, pariwisata Indonesia lebih mengincar ke pendapatan dari turis bukan jumlah kunjungan turis lagi.

"Jadi itu (super premium) akan berdampak positif pada devisa dan daerah itu sendiri," terangnya.

Lantas, bagaimana rinciannya? "Secara detailnya, kita masih pelajari," tutup Wishnutama.

BACA JUGA: Ketakutan Warga Lokal jika Labuan Bajo Jadi Wisata Super Premium




(aff/krs)

Hide Ads