Kamis (28/11) kemarin, Presiden Jokowi hadir dalam acara 100 CEO Forum di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta. Dalam acara tersebut, Jokowi menyinggung soal 5 Destinasi Prioritas yang akan menjadi pemasukan devisa negara.
5 Destinasi Super Prioritas itu adalah Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, dan Likupang. Kelima destinasi tersebut nantinya ada segmentasi yang berbeda-beda, seperti ada super premium sampai menengah ke bawah
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BACA JUGA: Labuan Bajo Cuma untuk Wisatawan Menengah ke Atas?
Selain itu, Jokowi juga ingin membatasi kunjungan wisatawan di Labuan Bajo. Hal itu pun sudah disampaikan pada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama.
"Kalau perlu ada kuotanya, berapa orang yang boleh masuk ke Labuan Bajo selama 1 tahun. Saya sudah kasih arahan itu ke Menteri Pariwisata Wishnutama," jelas Jokowi.
![]() |
Bagaimana tanggapan warga lokal?
Hamnor, merupakan salah satu naturalis guide di Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo. Naturalis guide merupakan pemandu wisata yang berasal dari Desa Komodo dan bertugas menemani wisatawan di Pulau Komodo.
Hamnor sendiri ikut mendampingi Menparekraf Wishnutama saat kunjungan ke Pulau Komodo baru-baru ini. Dia sudah 10 tahun menjadi naturalis guide.
"Wacana kenaikan tiket masuk Pulau Komodo sebesar USD 1.000 atau sekitar Rp 14 juta saja sudah membuat wisatawan dalam negeri dan turis mancanegara was-was. Begitu pula dengan wacana wisata super premium yang belum diinformasikan jelas bagaimana detailnya," terang Hamnor.
BACA JUGA: Cerita Guide yang Temani Wishnutama di Pulau Komodo
![]() |
Hamnor menjelaskan, ada perbedaan antara liburan wisatawan dalam negeri dan turis mancanegara ke Labuan Bajo. Wisatawan dalam negeri biasanya melakukan pembayaran di tempat, tapi kalau turis bayar di muka dulu baru datang setahun setelahnya.
"Turis itu biasanya pembayaran Down Payment (DP) alias pembayaran muka tahun ini. Lalu, mereka akan datang dan sekaligus melunasi pembayarannya di tahun depan. Tipikal turis itu, mereka merencanakan perjalanan dengan matang," paparnya.
BACA JUGA: Mengingatkan Wishnutama soal Wacana Masuk Komodo Rp 14 Juta
Hamnor menjelaskan, sejauh ini turis sudah dibuat was-was dengan wacana kenaikan tiket masuk Pulau Komodo dan wisata super premium. Malah, beberapa sudah ada yang melakukan pembatalan.
"Kita dan teman-teman pelaku wisata berkali-kali mengingatkan, bahwa wacana tiket dan super premium masih merupakan wacana. Mereka pun selama perjalanan juga tidak enjoy," terangnya.
Hingga kini, pemerintah pun masih melakukan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo seperti pelabuhan dan runway bandara. Belum ada rincian lebih lanjut, seperti apa wisata super premium itu?
(aff/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum