Berbeda dengan kudapan laksa Betawi, yang menggunakan lontong atau ketupat, laksa khas Tangerang menggunakan mie berbahan dasar tepung beras sebagai hidangan utamanya.
Berkuah santan pekat berwarna kuning, Laksa Tangerang sangat pas disajikan panas-panas, apalagi ditambah potongan sayur ayam kampung yang sebelumnya dibakar terlebih dahulu. Namun jika tidak suka dengan ayam pelanggan juga bisa menyantap dengan tambahan telur rebus ataupun polosan juga tidak kalah nikmat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bewok, salah satu pedagang di kawasan itu menjelaskan, Kawasan Kuliner Laksa Tangerang, yang disediakan Pemerintah Kota Tangerang, sudah ada sejak tahun 2010.
Kawasan tersebut, memang dikhususkan Pemkot Tangerang, sebagai sentra kuliner Laksa, yang siap memanjakan lidah pencintanya setiap hari selama 24 jam penuh.
Pedagang laksa di tempat itu, juga selalu menjaga kebersihan dan kehigienisan panganan yang mereka tawarkan.
Para penyaji laksa di kawasan Kuliner Laksa Tangerang, juga selalu dilengkapi sarung tangan khusus, untuk meracik laksa pesanan pelanggan.
"Ini sudah menjadi standar, agar kami pedagang juga menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang kami jual," ucap Udin Bewok.
Udin yang sudah puluhan tahun berjualan Laksa khas Tangerang, juga mengaku kelimpahan omset berlebih, semenjak adanya kawasan Kuliner Laksa yang digagas oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Dari sebelumnya, dia berjualan keliling Tangerang, menggunakan gerobak.
Apalagi harga yang ditawarkan untuk sepiring Laksa panas cukup terjangkau. Tentunya, pecinta jajanan sehat dan murah Laksa tak pernah kehilΓ ngan pelanggan.
"Alhamdulillah pelanggan ada terus, sampai malam hari juga ada saja yang datang berkunjung," kata Udin.
Dia juga mengakui, ada beberapa pelanggan setianya, yang kerap bersantap laksa minimal satu bulan sekali. Meski berasal dari kawasan luar Tangerang.
"Kalau pelanggan mamang sudah banyak, biasanya ada saja yang mengaku kangen, ketagihan. Minimal dia satu bulan itu pasti makan ditempat, terus dibungkus juga buat di makan di rumah. Beberapa orang dari luar Tangerang, yang baru turun terbang juga suka mampir," ucap dia
Berada di atas lahan seluas 5.000 meter, kawasan Kuliner Laksa Tangerang, yang dikonsep dalam suasana asri, memberikan kenyamanan pada setiap pecinta kuliner yang datang. Rindangnya pepohonan di kawasan itu, juga memberikan kesan kesejukan bagi setiap penikmat Laksa Tangerang.
Apalagi, jejeran pedagang dan tempat makan yang dibuat di kawasan itu didominasi material kayu, sehingga memberikan suasana tenang dan sejuk.
Area parkir kendaraan juga cukup luas, sehingga mampu menampung banyak kendaraan roda dua atau empat yang terparkir. Tidak lupa, kawasan Kuliner Laksa Tangerang juga dilengkapi dengan fasilitas wifi gratis. Tentu nyaman bukan.
(ega/ega)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol