Nuad Thai, Pijat Tradisional yang Dibahas UNESCO

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nuad Thai, Pijat Tradisional yang Dibahas UNESCO

Putu Intan - detikTravel
Rabu, 11 Des 2019 12:10 WIB
Nuad Thai, pijat tradisional Thailand. (Foto: AFP)
Jakarta - Sebagai negara yang kaya budaya, Thailand punya pijat tradisional yang didorong untuk masuk dalam daftar warisan UNESCO. Pembahasan itu pun mulai dilakukan.

Kuil Buddha di Bangkok tidak hanya dijadikan tempat beribadah tetapi kalian juga bisa menemukan orang-orang belajar memijat. Salah satu pengajar pijat, Krairath Chantrasri, mengatakan dirinya bangga mengajarkan teknik pijat Thailand yang telah berusia 2.000 tahun itu pada murid-muridnya. Pijat Thailand ini bahkan dibahas sebagai salah satu calon warisan budaya tak benda oleh UNESCO dalam pertemuan di Bogota, Kolombia pada 9-14 Desember 2019.

Pijat Thailand, atau yang disebut 'Nuad Thai', mudah sekali ditemukan di berbagai penjuru Negeri Gajah Putih. Mulai dari spa mewah di Bangkok, tepi Pantai Phuket, hingga berbagai panti pijat sederhana di daerah perkotaan. Biaya pijat juga terjangkau yaitu kisaran USD 5 atau sekitar Rp 70 ribu per jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Krairath yang mengajar di Reclining Buddha School di dalam kuil Wat Pho ini telah membantu ribuan orang Thailand dan orang asing untuk belajar memijat setiap tahunnya.

Sebagai anak seorang tukang pijat, ia memiliki kebanggaan akan perannya menyebarkan ilmu turun temurun dari orangtuanya. Murid-murid yang belajar di sana juga dengan bangga memasang sertifikat mereka pada panti pijatnya.

"Saya melanjutkan pengetahuan kolektif kami," kata pria berusia 40 tahun ini, sebagaimana diwartakan AFP.

Di kuil Wat Pho, murid-murid diajari berbagai gerakan yang menargetkan titik-titik akupuntur tubuh menggunakan ibu jari, siku, lutut, dan kaki. Mereka juga menggabungkan peregangan dan kontraksi yang dalam.



Ilmu ini sejatinya berasal dari India, dimana dokter dan biksu membawanya ke Thailand sekitar 2500 tahun yang lalu. Para pengajar di sini akan mewariskan ilmu kepada para murid untuk kemudian dibagikan dalam keluarga.

Cara pemijatan ini sebenarnya telah diukir pada dinding batu kuil Wat Pho di masa pemerintahan Raja Rama III pada abad ke-19. Akan tetapi, praktiknya baru benar-benar diajarkan pada 1962 setelah dibangun sekolah khususnya. Sejak saat itu, telah lahir lebih dari 200 ribu terapis pijat yang tersebar di 145 negara.

Berkat pijat ala Thailand, puluhan ribu orang warga setempat terselamatkan dari menjadi pengangguran. Kepala sekolah pijat, Preeda Tangtrongchitr, mengatakan orang yang berminat belajar pijat biasanya akan meningkat ketika kondisi ekonomi buruk.

"Bagi banyak orang yang cacat atau terlilit utang, pekerjaan ini menjadi peluang karena tidak memerlukan materi, hanya butuh tangan dan pengetahuan mereka," katanya.

Nuad Thai, Pijat Tradisional yang Dibahas UNESCONuad Thai, pijat tradisional Thailand. (Foto: AFP)

Saat ini, seorang terapis di spa kelas atas Thailand bisa dibayar USD 100 atau sekitar Rp 1,4 juta per jam. Angka ini dua sampai tiga kali lipat lebih besar daripada penghasilan terapis pijat Thailand di London, New York, atau Hong Kong yang saat ini juga sedang naik daun.

Di balik penghasilan yang menggiurkan, para terapis juga harus melakukan pekerjaannya secara profesional. Dalam proses belajar pijat Thailand, ada berbagai hal yang harus diperhatikan. Salah satu terapis profesional, Chilean Sari mengatakan bahwa belajar pijat ini menuntut keseriusan.


"Tekniknya sangat teliti, ada banyak hal yang harus diperhatikan," ujarnya sembari membuat gerakan memutar menggunakan telapak tangannya pada batok kepala muridnya.

Pijat Thailand ini fokus mengarah pada aliran darah di area yang bermasalah untuk mengatasi nyeri otot. Penelitian menunjukkan bahwa pijat ini bisa membantu meringankan sakit punggung, sakit kepala, insomnia, sampai kecemasan.

Matthieu Rochefolle, seorang perawat dari Lyon, Prancis bahkan menambahkan teknik memijat dari Thailand ke dalam daftar keterampilannya. Ia mengaku, pijat Thailand ini dapat membantu melegakan rasa sakit yang diderita pasien manula. "(Pijat Thailand) memungkinkan saya mendapatkan penghasilan tambahan," katanya.


Halaman 2 dari 2
(krs/bnl)

Hide Ads