Hal itu dipaparkan dalam data "2019 Year in Search Indonesia" dari Google. Perkembangan yang meningkat begitu pesat terlihat dari sisi valuasinya, hasil rangkuman data dilihat juga dari Temasek, Bain & Company e-Conomy SEA 2019 Report.
Pada tahun 2015, pasar online travel-nya hanya sebesar USD 5 miliar atau setara Rp 70 triliun. Tapi, empat tahun berselang yakni di tahun 2019, valuasinya meningkat dua kali lipat menjadi USD 10 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2018 akhir hingga 2019, pertumbuhan kata kunci mengenai liburan dan yang berkaitan juga meningkat pesat. Peningkatan itu sebesar 39% dalam waktu 18 bulan terakhir.
Saat ini, ungkap data tersebut, wisatawan Indonesia semakin menginginkan liburan yang aman dan nyaman. Ini terindikasi dari kunci yang pesat meningkat pencariannya yakni lounge (1,4 kali), reschedule (1,2 kali), dan insurance 3,7 kali.
"Ada 1,4 kali pertumbuhan dalam pencarian dengan pertanyaan tertinggi sekitar lounge di bandara. Ada peningkatan pencarian 1,2 kali dengan sebagian besar pertanyaan yang mencari informasi tentang penjadwalan ulang tiket. Terakhir, kata kunci asuransi meningkat 3,7 kali," kata Google dari Google Trends Data, 2019.
(msl/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!