Selain kimono, Jepang juga punya pakaian tradisional lainnya yang disebut yukata. Bagi orang di luar Jepang, kedua pakaian ini sekilas memang terlihat sama. Tapi ternyata tujuan penggunaannya berbeda.
Baca juga: Jalan-Jalan Kelilingi Musim Gugur di Kyoto |
Kimono adalah pakaian formal yang dipakai pada acara pernikahan, festival, atau upacara minum teh. Berbeda dengan yukata yang merupakan pakaian informal dan lebih kasual. Yukata sehari-hari digunakan di dalam rumah atau setelah mandi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kimono, pakaian tradisional Jepang berlapis-lapis yang digunakan saat acara formal (Foto: iStock) |
Sementara itu yukata terbuat dari bahan yang lebih tipis, seperti kapas atau kain katun sederhana. Yukata juga hanya terdiri dari satu lapis, berbeda dengan kimono yang berlapis-lapis sehingga harga yukata lebih murah. Bahannya yang tipis juga cocok dikenakan saat musim panas.
Sebagai pelengkap, kedua pakaian ini juga dikenakan dengan ikat pinggang berupa kain yang disebut obi. Bedanya, obi kimono lebih padat dan juga dilengkapi papan kecil sebagai penyangga agar lebih rapi. Sedangkan obi yukata hanya terdiri atas satu lembar kain yang dililitkan lalu diikat menjadi pita di bagian belakang.
Yukata berbahan lebih tipis dan sifatnya lebih informal. Yukata umumnya dikenakan saat musim panas (Foto: iStock) |
Selain itu, pengguna kimono akan mengenakan alas kaki bernama zori yang terbuat dari kain atau anyaman. Mereka juga bisa mengenakan geta yaitu sandal kayu yang tinggi. Hal ini berbeda dengan pengguna yukata, karena pakaian ini kasual, penggunanya tak perlu pakai alas kaki tertentu.
Itulah sejumlah perbedaan dari kimono dan yukata. Namun tak ada salahnya traveler mencoba mengenakan keduanya saat plesiran ke Jepang.
(msl/krs)














































Komentar Terbanyak
Kisah Tragis Model Cantik Belarusia: Diculik-Dibunuh di Myanmar, Organ Dijual
Benarkah Harimau Takut Kucing? Ini Penjelasannya
Menyusuri Kemang Raya, Kawasan Elite yang Masuk Daftar Kawasan Terkeren di Dunia