Sebuah dokumen pengadilan di situs web SFO mengatakan EADS France SAS, yang kemudian berganti nama menjadi Airbus Group SAS, membayar US$50 juta sebagai sponsor untuk sebuah tim olahraga yang dimiliki oleh dua eksekutif AirAsia yang tidak disebutkan namanya.
Diidentifikasi sebagai pengambil keputusan utama di AirAsia dan AirAsia X, mereka diduga diberi hadiah dengan pesanan 180 pesawat dari Airbus. Investigator Inggris mengatakan AirAsia dan AirAsia X memesan 406 pesawat Airbus antara 2005 dan 2014. Sebanyak 180 di antaranya tidak dibayar dengan tepat dan bahkan ditawari pembayaran tidak layak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembayaran kepada tim olahraga dimaksudkan untuk mengamankan atau menghargai bantuan yang tidak pantas oleh mereka sehubungan dengan bisnis itu," kata dokumen itu.
Baik Kamarudin dan Fernandes membantah melakukan kesalahan dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa mereka tidak akan merugikan perusahaan. "Kami tidak akan merugikan perusahaan yang telah bangun dengan waktu sepanjang hidup dengan status global seperti saat ini," ujarnya.
AirAsia sebelumnya mengatakan tidak terlibat dengan investigasi Airbus SFO, juga tidak diberi kesempatan untuk memberikan informasi kepada kantor penyelidik penipuan.
(ddn/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!