Turis China Berdiam di Rumah, Pariwisata Dunia Terpukul

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Turis China Berdiam di Rumah, Pariwisata Dunia Terpukul

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 06 Feb 2020 12:50 WIB
Police officers stand guard as protesters stage a rally calling for a ban on Chinese people entering South Korea in front of the Chinese embassy in Seoul, South Korea, Tuesday, Feb. 4, 2020. The death toll in mainland China from the new type of virus has risen to 425, with the total number of cases now standing at 20,438, officials said Tuesday. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Ilustrasi turis China terimbas virus corona (Foto: AP Photo/Ahn Young-joon)

Turis ChinaTuris China (Foto: AP)

Apa akibat dari pembatasan perjalanan ini? Biasanya destinasi wisata seperti Angkor Wat di Kamboja, Istana Emas di Bangkok atau Istana Kekaisaran di Tokyo yang biasanya sibuk terasa lebih sepi.

Menurut sebuah laporan oleh ForwardKeys, sebuah perusahaan analitik perjalanan yang memantau 17 juta transaksi pemesanan sehari, dampak virus corona sangat penting. Seharusnya, Tahun Baru Imlek adalah musim perjalanan tersibuk tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan itu menganalisis pemesanan perjalanan dari periode liburan Imlek, dari 19 hingga 26 Januari. Mereka menemukan bahwa pemesanan naik 7,3% dibandingkan dengan angka 2019.

Namun, setelah larangan perjalanan berlaku, perusahaan melacak penurunan 6,8% dalam pemesanan. Asia Pasifik paling terpukul, biasanya mereka menyambut 75% turis Imlek dari China.

ADVERTISEMENT

Pemesanan sudah turun 1,3% sebelum larangan. Pemesanan itu turun lagi menjadi 15,1% seminggu kemudian.

"Eropa relatif lebih baik, sementara Amerika Utara sudah tidak terlihat positif sebelum larangan bepergian. Setelah itu, turun menjadi 22,5%. Tidak ada pemenang dalam seluruh situasi ini," kata Olivier Ponti, vice president of insights at ForwardKeys.

Selanjutnya, dampak ketiadaaan turis China di destinasi-destinasi dunia:


Hide Ads