Berdasarkan data, di hari biasa umumnya Museum Sejarah Jakarta dikunjungi oleh sekitar 500 hingga 600 pengunjung per hari. Hanya saat ini, jumlahnya menurun jadi sekitar 200an pengunjung di hari biasa.
Namun, ada hal unik yang terjadi pekan ini pasca pengumuman virus Corona oleh Presiden Jokowi. Di hari Selasa kemarin misalnya, jumlah pengunjung malah lebih banyak dari kebiasaan. "Selasa termasuk sepi, tapi ada 857 pengunjung dengan wisman 49 orang, dari China ada," ungkap Sri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditambahkan oleh Sri, tahun ini penurunan wisman China adalah yang paling terasa. Tentu ini adalah dampak dari virus Corona di China daratan. "Wisman China berkurang hari-hari ini. Sebelum virus Corona merebak, yang terbanyak turis China. Sejak tahun 2016 trennya," ujar Sri.
Terkait virus Corona, Sri dan pihaknya telah melakukan sosialisasi di tiga museum yang berada di bawah UP Museum Sejarah Jakarta.
![]() |
"Pencegahan kita lakukan sosialisasi. Kita pasang video bagaimana menghadapi virus Corona. Di tiga museum lain kita tempel poster," ujar Sri.
Ia dan pihak pengelola pun juga telah menyediakan hand sanitizer. Namun, pihaknya masih mencari alat pengukur suhu sesuai anjuran pihak Pemprov DKI Jakarta dan Dinkes setempat.
"Thermometer gun seharusnya kami punya, alat untuk mengukur suhu tubuh pengunjung. Yang suhunya 38 derajat kita minta tidak masuk ke museum dan kami sarankan kembali ke rumah," pungkas Sri.
Hal itu pun tak hanya berlaku bagi pengunjung, tapi juga staff Museum Sejarah Jakarta. Semua hal dilakukan untuk menghadang penyebaran virus tersebut di tempat wisata.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan