Event Sabang Marine Festival (SMF) 2020 yang rencananya bakal digelar pertengahan Maret mendatang diputuskan bakal ditunda. Panitia sudah menyampaikan kabar penundaan tersebut ke peserta dari sejumlah negara.
"SMF 2020 ditunda hingga selesai West Sumatra Rally diperkirakan pada bulan September, dan nanti akan diumumkan kembali," kata Deputi Komersial dan Investasi BPKS, Agus Salim saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (6/3/2020).
Kegiatan SMF 2020 digelar oleh Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS) di Sabang dan rencananya akan berlangsung pada 15-19 Maret mendatang. Ada sejumlah agenda yang dibuat di antaranya yaitu yacht parade, Sabang and Banda Aceh City Tour, Captain Dinner dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta SMF berasal dari sejumlah negara seperti Inggris, Australia, Prancis, Belanda dan sejumlah negara lain. Keputusan penundaan event tahunan tersebut diambil setelah BPKS menggelar rapat dengan Pemko Sabang dan unsur Forkopimda.
![]() |
Menurut Agus, salah satu pertimbangan penundaan tersebut yaitu untuk menindaklanjuti surat walikota Sabang pada 12 Februari lalu tentang penundaan kunjungan kapal pesiar (cruise) ke Sabang terkait virus Corona. BPKS kemudian banyak mendapat masukan dari peserta rapat terkait kondisi terkini pasca adanya dua WNI positif Corona.
"Virus Corona sudah masuk ke Indonesia, SOP CIQP (Custom, Immigration, Quarrantine, Port master) yang lebih ketat untuk lebih kurang 130 peserta dengan jadwal SMF hanya lima hari, diperkirakan para peserta tidak nyaman dan belum tentu dapat mengikuti prosesi SMF," jelas Agus.
Alasan lain ditundanya SMF, sebut Agus, karena di Sabang belum ada peralatan untuk mengisolasi pasien suspek Corona. Jika ada peserta suspek Corona, harus dibawa ke Banda Aceh dengan kapal khusus dan kapal itu belum ada di ujung Barat Indonesia.
"RSU Sabang juga belum tersedia ruang perawatan. Dari seluruh peserta rapat juga menginginkan agar event ditunda. Dan akhirnya dengan terpaksa kegiatan ini ditunda sementara waktu dan akan dijadwalkan kembali. Perkiraan pada bulan September 2020. Hal ini juga sejalan dengan surat walikota terdahulu," sebut Agus.
"Terkait penundaan ini kita kemarin sudah berkomunikasi dengan komunitas yacht di Langkawi. Dan surat resmi BPKS akan disampaikan ke kementerian hari ini," ungkapnya.
Agus menambahkan, sesuai regulasi imigrasi, ada empat negara tidak boleh turun ke Sabang dan salah satunya adalah Singapura. Agus berharap, pemerintah pusat memberikan bantuan peralatan dan perawatan terhadap virus corona baik di pintu masuk Pelabuhan Balohan maupun Teluk Sabang.
"Karena Sabang sebagai kawasan destinasi internasional yang perlu standarisasi kesehatan," jelas Agus.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol