Bagaimana Nasib WN Rusia yang Hilang di Nusa Penida?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bagaimana Nasib WN Rusia yang Hilang di Nusa Penida?

Bonauli - detikTravel
Jumat, 06 Mar 2020 20:40 WIB
Warga negara asal Rusia, Alexandr Che (39), yang hilang saat melakukan sparefishing di Batu Abah, Nusa Penida, Klungkung, belum juga ditemukan. Tim SAR sudah melakukan pencarian selama tujuh hari sejak dikabarkan turis tersebut hilang.
Foto: Dok. Istimewa
Nusa Penida -

Seorang warga negara Rusia dinyatakan hilang di Nusa Penida saat melakukan spearfishing atau menombak ikan. Setelah hilang tanpa jejak, tim SAR pun menyetop pencarian.

Warga Negara asal Rusia, Wita Alexandr Che (39), hilang di Batu Abah, Nusa Penida, Klungkung. Turis ini dinyatakan hilang saat sedang melakukan spearfishing pada Senin, (24/2/2020) lalu.

Tim SAR telah melakukan pencarian selama 7 hari dan tak kunjung menemukan turis tersebut. Karena belum juga ditemukan, Kepala Basarnas pun menyetop sementara pencarian Wita Alexandr Che.



Melalui wawancara detikTravel dengan Peneliti Madya Bidang Oseanografi Terapan, Pusat Riset Kelautan, Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) Widodo Pranowo, dia menganalisis penyebab tidak ditemukannya jasad wisatawan Rusia tersebut.

"Tubuh wisatawan diasumsikan mempunyai tinggi badan 160 cm dan memiliki berat badan 60 kg. Diasumsikan tubuh wisatawan tidak tenggelam ke dasar perairan, melainkan mengapung hingga melayang akibat massa jenisnya yang jauh lebih kecil dari massa jenis air laut yang berkadar garam cukup tinggi," ujarnya.

Bagaimana Nasib WN Rusia yang Hilang di Nusa Penida?Titik hilang warga negara Rusia di Nusa Penida (dok KKP)



Analisa dilakukan dengan pendekatan pemodelan hidrodinamika dan transport dengan menerapkan skema Lagrangian. Skema ini biasa dilakukan untuk mensimulasikan pentransportasian material di laut oleh arus.

"Dari hasil simulasi diketahui wisatawan yang hanyut dari Batu Abah terbawa arus menuju ke selatan terlebih dahulu, sebelum kemudian terbawa oleh arus menuju ke timur," jelas Widodo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain arah hanyut, diketahui bahwa wisatawan sudah berada di selatan Pulau Lombok setelah 1 hari 45 jam, sejak pertama kali hanyut. Terlihat pula tren pola kisaran kecepatan arus 0,25 m-0,5 m per detik ke arah timur Nusa Penida hingga tanggal 3 Maret 2020.

"Hal ini yang mungkin menjelaskan, mengapa hingga hari ke-7 pencarian, di perairan timur Nusa Penida atau di sekitaran mulut selatan dari Selat Lombok, belum dapat menemukan jasad wisatawan tersebut," paparnya.

ADVERTISEMENT

Asumsi lainnya adalah jasad Wita Alexandr Che yang hanyut dan tersangkut karang di dasar perairan. Dugaan ini didasarkan dari laporan Nyoman Diasa, keponakan dari pemilik boat yang membawa Che tersebut.

Alexandr Che melakukan spearfishing dengan menggunakan tali dari boat milik Nyoman. Penyebab putusnya tali diduga akibat adanya gesekan yang kuat antara tali dengan karang.

"Setelah tersangkut di karang, jasad kemungkinan dimangsa oleh udang, kepiting, hiu, dan hewan laut lainnya sehingga menyebabkan semakin tidak bisa ditemukan lagi setelah 7 hari pencarian," tambah Widodo.

Diketahui bahwa perairan di sekitar Nusa Dua menjadi pertemuan air bersuhu dingin dan panas. Sehingga menjadi rute hiu-hiu blacktip di sekitar Bali, Nusa Penida dan Lombok.




(bnl/ddn)

Hide Ads