Berdasarkan data yang ada, jumlah kunjungan wisman pada bulan Januari dan Februari tahun 2018, 2019 dan 2020 bisa sebagai bahan perbandingan.
Adapun pada tahun 2018 bulan Januari ada 16.907 wisman dan Februari ada 21.505 orang. Kemudian pada tahun 2019, pada bulan Januari ada 13.398 orang dan Februari ada 16.642 orang wisman. Sedangkan pada tahun 2020 kunjungan wisman bulan Januari ada 15.603 orang dan Februari 11.506 wisman.
Sekretaris Perusahaan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari mengatakan, terkait virus corona berdampak terhadap jumlah kunjungan wisman menurun. Penurunan yang terjadi sampai 30 persen.
"Ya pasti dampaklah. Kunjungan, pasti jelas wisman menurun. Kalau dibandingkan dengan tahun lalu sampai dengan Februari itu, kita turun sampai 30 persen. Tahun lalu ya, kalau dibandingkan di Borobudur. Semua, Prambanan juga sama, kita semua 30 persen turun," kata Emilia di Candi Borobudur, Sabtu (7/3/2020).
![]() |
Untuk saat ini, kata dia, wisman yang berkunjung kebanyakan berasal dari Eropa. Jika sebelumnya wisman yang berkunjung kebanyakan dari China, namun semenjak kasus virus corona otomatis tidak berkunjung di Candi Borobudur.
"Sekarang kebanyakan dari Eropa. Eropa, karena Asia terbesar China tutup, nggak boleh masuk, otomatis. Korea tidak keluar juga, Singapura yang mulai begitu, tapi masih ada beberapa saja," tuturnya.
Berdasarkan pantauan tadi, di loket masuk khusus wisatawan mancanegara, begitu memasuki ruangan akan membeli tiket langsung dilakukan pengecekan suhu (thermal scanner). Selain itu, di lokasi ini juga tersedia hand sanitizer.
"Mereka sudah tahu bahwa disini supaya kita semuanya aman ya, supaya tidak ada keresahan. Takutnya kalau nggak ada seperti itu (thermal scanner) bisa lolos, orang bisa berpikir macem-macem. Nanti dengan adanya tindakan semacam ini sudah paham bahwa mereka suhunya bagus berarti dia aman, dia sehat, dia bisa wisata," ujar dia.
![]() |
Upaya lain untuk meningkatkan kunjungan, katanya, meningkatkan kunjungan domestik atau wisnus. Hal ini sesuai yang dianjurkan pemerintah agar wisnus tidak berwisata keluar negeri.
"Kita meningkatkan yang domestik. Domestik kita tingkatkan sesuai anjuran pemerintah. Domestik kita tingkatkan supaya wisatawan domestik tidak usah keluar negeri kan, mereka di dalam negeri tetap aman," pungkasnya.
(sym/sym)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol