Transportasi udara menjadi salah satu sektor perhubungan yang babak belur dihantam virus corona. Setiap harinya terjadi penurunan jumlah penumpang.
Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengatakan kini industri penerbangan mengharapkan kenaikan wisatawan domestik. Pasalnya, turis asing menurutnya sudah banyak yang meninggalkan Indonesia.
"Turis asing sekarang ini setop datang ke Indonesia. Kita mengharapkan untuk adanya domestik punya tourist yang bisa gantikan," kata Carmelita kala dihubungi detikcom, Jumat (13/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Live Report: Efek Virus Corona ke Wisata |
Tak heran apabila turis asing berkurang, frekuensi penerbangan internasional memang berkurang imbas virus Corona. PT Angkasa Pura II (Persero) saja mencatat adanya penurunan lalu lintas (traffic) penerbangan Internasional di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akibat adanya virus corona.
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebut hingga Januari-Februari 2020 tercatat pergerakan pesawat Internasional turun 4%, sedangkan penumpang Internasional turun 7%.
Namun apes, turis domestik yang diharapkan mau berlibur dan naik pesawat pun banyak mengurungkan niatnya. Padahal menurut Carmelita, kini sudah ada insentif diskon pesawat yang diberikan pemerintah, namun hal tersebut tak banyak membantu.
"Tapi ternyata turis Indonesia yang biasa senang menghampiri daerah-daerah baru seperti Labuan Bajo dan Tanjung Lesung juga terlihat berkurang. Padahal sudah ada insentif dari pemerintah untuk membantu, tiket terpantau turun," ungkap Carmelita.
Maskapai pun mengaku babak belur. Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Pesero) Tbk Irfan Setiaputra mengakui virus corona menggerus pendapatan perusahaan secara signifikan.
Irfan sendiri enggan bicara berapa banyak kerugian yang ditelan Garuda. Yang jelas, tergerusnya pendapatan, dikarenakan maskapai pelat merah ini menutup beberapa rute.
"Kinerja maskapai terhadap epidemi corona ini tentu saja tidak bisa kami nafikkan, memang ada penurunan pendapatan yang cukup signifikan dengan penutupan beberapa rute tersebut," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Kantor Garuda Kebon Sirih, Jakarta, Kamis (27/2/2020).
(dna/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan