Songkran Tak Akan Lagi Sama Tahun Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Songkran Tak Akan Lagi Sama Tahun Ini

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 18 Mar 2020 15:16 WIB
An elephant sprays tourists with water in celebration of the Songkran Water Festival in Ayutthaya province, north of Bangkok, Thailand April 11, 2017. REUTERS/Chaiwat Subprasom
Warga tumpah ke jalanan untk merayakan Songkran. (Pool)
Bangkok -

Songkran atau tahun baru di Thailand jatuh pada bulan April. Tahun ini, tak ada festival perang air seperti yang sudah-sudah untuk meredam penularan kasus virus Corona.

Wakil Perdana Menteri Thailand, Wissanu Krea-ngam, mengumumkan Songkran tahun ini jatuh pada tanggal 13-15 April. Itu menjadi libur resmi terpanjang di Thailand.

Tapi, Songkran, yang seperti lebaran di Indonesia, periode mudik bagi warga Thailand, tahun ini tak akan sama. Tak akan ada pertempuran air di jalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tanggal untuk perayaan Songkran akan diumumkan kemudian," ujar Wissanu setelah menghadiri pertemuan National Covid-19 Management Centre dan Perdana Menteri Prayuth Chan o-cha.

Sebabnya, Thailand takluk oleh virus Corona. Orang positif terinfeksi virus Corona di Thailand melonjak dari 33 orang menjadi 147 orang.

ADVERTISEMENT

Dengan jumlah terinfeksi positif Corona itu, Thailand menutup area publik, termasuk sekolah, universitas, dan bioskop, serta stadion.

Thailand juga telah menutup akses orang masuk dari China, Korea Selatan, Iran, Italia, dan Hong Kong , serta Makau. Negeri Gajah Putih itu juga tak menerbitkan visa on arrival dari sejumlah negara dalam periode ini.

"Bahayanya Covid-19 merupakan prioritas negara. Kehancuran ekonomi adalah yang kedua. Kami harus menjadikan keselamatan warga sebagai yang utama. Kami bisa memulihkan kerusakan di bidang wisata dan industri setelah situasi ini selesai," kata Wissanu seperti dikutip Bangkok Post.

Sementara itu, Prayuth meminta agar warga Thailand bersedia untuk bekerja sama dengan otoritas, menerapkan gaya hidup higienis, tak bepergian ke luar negeri, dan tinggal di rumah selama 14 hari setelah bepergian dari negara pandemi, juga segera ditangani setelah sakit.

"Please jangan menyebarkan berita palsu yang bisa membuat panik dan tak perlu menimbun makanan dan kebutuhan lain. Percayalah kepada pemerintah untuk menangani kasus ini," kata Prayuth.

Pandemi akan terus berjalan. Saya mengerti kalian menderita dan kesulitan. Apapun, kita harus bertahan dan mengatasi krisis ini bersama-sama. Thailand harus menang," dia menambahkan.




(fem/ddn)

Hide Ads