Sudah jatuh tertimpa tangga, wisata Anyer dan Carita terpuruk usai diterjang tsunami pada akhir 2018 dan Corona tahun ini.
Pandemi Corona di Indonesia membuat wisata di pesisir Banten terutama Anyer dan Carita terpuruk. Ini jadi pukulan kedua setelah tsunami Selat Sunda pada Desember 2018 lalu, khususnya bagi usaha perhotelan dan restoran.
"Pasti terpukul, terpukulnya dua kali, dulu tsunami, sekarang Corona. Daerah pantai maksimum 20 persen okupansi (perhotelan) sudah bagus," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten Ahmad Sari Alam kepada detikcom di Serang, Banten, Kamis (19/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi lebih parah juga dirasakan oleh pariwisata di pantai Carita, Pandeglang. Bahkan setelah tsunami, ada usaha perhotelan yang tutup dan merumahkan karyawan. Kondisi sepinya pengunjung ke hotel juga terjadi di pantai Anyer di Kabupaten Serang.
"Carita lebih parah, zaman tsunami ada yang tutup membikin karyawan dirumahkan, apalagi sekarang," ujarnya.
Imbas virus Corona tidak hanya berdampak ke okupansi hotel di wisata pesisir. PHRI memperkirakan ada penurunan pengunjung sampai 40-50 persen di perkotaan Tangerang Raya.
"Di Kota Tangerang biasanya okupansi 75 persen, ini 35 persen terisi. Kondisinya memang menurun, restoran pun sama," katanya.
Pesanan hotel oleh kelompok besar pun kebanyakan mengalami penundaan. Apalagi menurutnya ada larangan pemerintah untuk rapat dan berkumpul dalam jumlah banyak.
"Itu jadi kendala, yang biasanya rapat-rapat, ini nggak ada, sudah turun. Ini bantuan pemerintah sangat diharapkan," ujarnya.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!