Wabah virus Corona mematikan pariwisata Indonesia. Penyedia tur pun menganggur lebih lama lagi setelah babak belur oleh banjir Jakarta.
Banjir Jakarta di awal Januari menjadi pukulan di awal 2020 bagi penyedia tur dan guide. Mereka harus menerima pembatalan dari traveler asal ibu kota.
"Aku malah kenanya dari Januari, saat Jakarta banjir. Efeknya klien pada batal, klien dari Jakarta yang mau tur ke luar Jakarta. Juga klien yang akan ke Pulau Seribu, batal semua," kata Lazuardi, tour planner Akar Rumput Adventure (ARA), dalam perbincangan dengan detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lazuardi sempat bernapas lega setelah banjir Jakarta surut. Dia mendampingi dua rombongan traveler untuk melancong di area Jawa Tengah usai banjir Jakarta. Ya, seperti yang sudah-sudah, wisata Indonesia boleh dibilang tak mengenal musim, musim hujan atau kemarau tak bikin surut hasrat melancong traveler Indonesia.
"Setelah banjir, di akhir Januari itu masih ada beberapa tur yang dijalankan, tapi kemudian Corona sampai ke Indonesia jadinya Februari dan Maret dibatalkan tiga sampai empat grup," kata pria 37 tahun tersebut.
Beruntung, klien tak semua klien ARA itu membatalkan perjalanan. Sebagian bisa diajak kompromi untuk menjadwal ulang agenda jalan-jalan.
"Karena kami juga harus menyiasati down payment (DP) hotel dan bus yang sudah dibayarkan, jadi saya ajak bicara agar mereka bersedia untuk melakukan reschedule ke bulan Juli," Lazuardi menjelaskan.
"Corona ini betul-betul membuat wisata Indonesia mati total," dia menambahkan.
Senada, pemilik The Central Java, Setiawan (29 tahun), kehilangan job setelah wabah virus Corona baru (Covid-19) menghantam Indonesia. Setiawan yang berfokus melayani tur pendakian gunung di Jawa mati kutu.
![]() |
"Imbas Corona ini bukan cuma ke tur milik saya, tapi yang lebih sulit menjelaskan kepada porter yang merupakan warga lokal. Bagaimanapun mereka sudah berharap ada pemasukan di bulan-bulan ini. Semoga informasi yang tepat membuat mereka memahami kondisinya," ujar pria yang akrab disapa Wawan itu.
Pembatalan karena wabah virus Corona itu membuat Wawan harus mengembalikan uang traveler 100 persen. Sebab, pembatalan itu masuk kategori force majeure.
"Kami berharap agar Indonesia cepat pulih. Ini wabah, nggak perlu saling menyalahkan. Kami berharap ada solusi buat kami yang penghasilannya per-event," kata Wawan.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol