India untuk kali pertama menangguhkan kereta api penumpang yang telah beroperasi 167 tahun. Sekarang, gerbong-gerbong kereta tua itu disulap menjadi rumah sakit.
Dilansir CNN, instruksi itu datang dari Perdana Menteri India, Narenda Modi. Kebijakan tersebut berlaku sejak lockdown pada 25 Maret 2020.
Artinya, untuk kali pertama operasional jaringan kereta api tertua di Asia, Indian Railways, dihentikan untuk sementara. Sebagai gantinya, 20.000 gerbong kereta tua dipersiapkan sebagai ruang isolasi pasien Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Indian Railways merupakan operator kereta api terbesar keempat di dunia. Pengalihan fungsi gerbong kereta api menjadi rumah sakit adalah untuk mencegah kurangnya ruangan di rumah sakit jika jumlah pasien Corona mulai meningkat.
Biasanya, Indian Railways menjalankan lebih dari 20.000 kereta penumpang dalam sehari di rute jarak jauh. Kereta-kereta pun melewati 7.349 stasiun di seluruh India.
Menurut Johns Hopkins University, pada 1 April lalu, kasus COVID-19 di India mencapai 4.288, termasuk 177 kematian, jumlah yang relatif kecil untuk negara dengan jumlah penduduk 1,3 miliar.
Baca juga: Virus Corona Datang, Langit India pun Biru |
Bos Kereta telah menginstruksikan untuk mengidentifikasi gerbong tanpa AC yang tidak beroperasi di rute penumpang dari 16 zona rel kereta api. Gerbong-gerbong itulah yang diubah menjadi rumah sakit.
"Sekarang, kereta api akan menawarkan lingkungan yang bersih dan higienis bagi pasien sembuh dengan kondisi yang nyaman," kata Menteri Perkeretaapian dalam sebuah tweet, Piyush Goyal.
Dalam dua minggu, 5000 ruang isolasi pertama akan siap dipakai. Jika perlu, ada lebih banyak gerbong yang bisa diubah menjadi ruang isolasi dalam waktu 48 jam, menurut Direktur Eksekutif Informasi dan Publisitas di Dewan Kereta Api.
Setiap gerbong bisa menampung 16 pasien. Tersedia pula ruang perawat, dokter dan persediaan peralatan medis.
![]() |
Pemerintah India juga menginstruksikan pihak kereta api untuk menilai kelayakan pembuatan tempat tidur rumah sakit, troli medis, masker, celemek dan peralatan medis seperti ventilator untuk digunakan di rumah sakit kereta api.
Otoritas kesehatan setempat akan mengirimkan dokter, paramedis, perawat dan sukarelawan pemerintah untuk bertugas di kereta.
"Itu (ruang isolasi di gerbong kereta) adalah inisiatif yang baik. Kereta Api dan Pemerintah harus dipuji untuk itu," kata seorang ahli virus di India, Jameel.
![]() |
"Tetapi, ini hanya solusi jangka pendek. Ketika ini selesai, biarkan menjadi peringatan untuk berinvestasi lebih banyak untuk meningkatkan infrastruktur dan penelitian kesehatan," tambahnya.
Ternyata, Indian Railways juga memiliki pengalaman menjalankan rumah sakit di atas kereta api. Dinamakan Lifeline Express, kereta api menyediakan perawatan diagnostik, medis dan bedah tingkat lanjut untuk orang dewasa dan anak-anak.
Dalam 29 tahun, rumah sakit ini telah melakukan perjalanan di 19 negara bagian India dan telah merawat lebih dari 1 juta orang. Bahkan, rumah sakit dilengkapi untuk mengobati berbagai penyakit mulai dari katarak, bibir sumbing, masalah pendengaran, epilepsi, skrining kanker dan masih banyak lagi
Kereta virus Corona memang tidak dirancang selengkap Lifeline Express. Pejabat kesehatan setempat hanya akan menggunakannya untuk pasien positif COVID-19 yang tidak kritis.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!