Perusahaan pembuat pesawat terbang asal AS, Boeing sudah menyetop produksi pesawat di pabrik mereka di kota Seattle selama 2 pekan ini. Rencananya, pabrik Boeing bakal dibuka lagi pada Rabu (8/4) esok.
Tapi alih-alih membuka lagi pabriknya, Boeing memutuskan untuk memperpanjang penutupan tersebut sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Penutupan dilakukan itu guna mencegah penyebaran virus Corona di sana.
Dihimpun detikTravel, Selasa (7/4/2020), keputusan ini tentu saja mempengaruhi 30 ribu dari total 70 ribu karyawan Boeing di negeri Paman Sam. Keputusan perpanjangan penutupan ini didasari kondisi kesehatan dan keamanan para pekerja di masa pandemi Corona.
"Kesehatan dan keselamatan para karyawan kami dan keluarga mereka serta komunitas kami adalah prioritas utama. Kami akan menggunakan kesempatan ini untuk mendengarkan masukan dari tim serta arahan dari pemerintah untuk memastikan kami siap kembali beroperasi," kata CEO Boeing, Stan Deal seperti dikutip dari Fox News.
Meski pabrik Boeing sedang tidak beroperasi, tapi karyawan tetap akan digaji selama masa penutupan 2 minggu. Sebagai gantinya, karyawan diminta untuk cuti sakit setelah itu.
Boeing sendiri sudah mengkonfirmasi adanya kasus positif Corona di kalangan karyawan mereka. Total ada 133 kasus positif Corona dari semua karyawan Boeing di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 95 di antaranya berasal dari Washington, AS.
Menurut Universitas John Hopkins, di negara bagian Washington saat ini sudah ada 7.666 kasus positif Corona, dengan jumlah korban meninggal dunia mencapai 322 orang.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!
Izin Pembangunan 600-an Vila di Pulau Padar Disorot, Menhut Raja Juli Bilang Apa?