Selama seminggu lebih, para turis terdampar ini dibantu oleh warga dan biksu. Mereka diberi makan dan diperingatkan untuk tidak keluar pada jam malam.
"Semua orang membantu sebanyak mungkin. Ada banyak makanan yang disumbangkan. Mereka juga mematuhi jam malam," ujar Winai Sae-lew, Kepala Desa Moo 4 dari Distrik Mia Khao.
Turis-turis itu akhirnya didatangi oleh petugas saat inspeksi. Mereka memberikan identitas mereka, Alexei Galiev, Nikolao SHarov dan Sofia Sharova.
Mereka harusnya pulang tanggal 25 Maret lalu. Namun penerbangan mereka dibatalkan karena pencegahan penyebaran Corona.
Sudah terdampar dan tak bisa pulang. Turis-turis ini sudah pasrah. Melihat ini, seorang pemilik resor di dekat situ menolong mereka.
"Kami hanya membantu mereka karena nilai-nilai dasar kemanusiaan," ujar sang pemilik resor.
Tak hanya itu, sang pemilik resor juga tak mau menyebutkan tempat usahanya. Ia tak mau menjadikan ini suatu kesempatan.
"Setidaknya tidur di sini (resor) lebih baik dari pada di sebelah tempat pembakaran mayat," ungkapnya.
Saat ini, 3 turis tersebut tinggal gratis di resor. Kebaikan hati pemilik resor kiranya bisa menginspirasi detikers untuk saling membantu di tengah wabah Corona, ya.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!