Penyebaran virus Corona melalui droplet atau percikan yang keluar saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Memakai masker diklaim sebagai cara paling pas untuk mereduksi penularan virus itu.
Dengan tingginya permintaan, masker menjadi barang langka di pasaran. Cheng, yang merupakan pewaris kerajaan properti dan perhiasan, berupaya untuk menjawab kesulitan warga kelas bawah mendapatkan masker.
Baca juga: Badut untuk Lansia di Tengah Wabah Corona |
Dia menyediakan 15 vending machines di seantero Hong Kong. Cheng bilang telah memproduksi 10 juta masker pada cetakan pertama. Warga yang memerlukan masker tak perlu membayar, cukup mengikuti instruksi yang ada di mesin penjualan otomatis itu.
View this post on InstagramA post shared by Adrian Cheng (@adriancheng) on Apr 6, 2020 at 3:54am PDT
"Sangat menyedihkan melihat begitu banyak orang menderita karena mereka tidak mampu atau mendapatkan topeng, yang telah menjadi begitu mahal dan langka," kata Cheng seperti dikutip CNN.
"Beberapa kelompok yang kurang beruntung harus menggunakan masker yang sama berulang kali. Saya harap inisiatif ini akan menjadi dukungan yang mudah dan tepat bagi mereka yang membutuhkan sehingga mereka tidak hidup dalam ketakutan karena kekurangan masker," dia menambahkan.
Mesin itu akan ditempatkan di 18 distrik di sekitar kota mulai akhir April. Hong Kong termasuk negara dengan angka kasus COVID-19 rendah. Saat ini tercatat 1.000 kasus dan empat kematian.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Menpar Widiyanti Disentil soal Pacu Jalur, Dinilai Tak Peka Momentum Untungkan RI
Sound Horeg Guncang Karnaval Urek Urek Malang