Rabat -
Seorang turis Amerika sedang berada di Maroko. Di tengah wabah pandemi Corona, ia dipukuli dan disebut biang Corona.
Turis tersebut bernama Adam. Adam tinggal di sebuah hostel milik warga saat berada di Maroko.
Pada suatu malam, pintu hostel tempat tinggal Adam diketuk. Tak ada yang curiga, sampai sang pemilik membuka pintu.
Di depan pintu terlihat 4 warga yang langsung masuk ke dalam rumah. Mereka langsung menyerang Adam yang saat itu berada di ruang tengah.
Tanpa tedeng aling, 4 orang tersebut langsung memukuli Adam. Sang pemilik rumah mencoba untuk memisahkan dan menanyakan baik-baik masalahnya.
Namun si pemilik hostel malah kena hantam. Mereka dipukuli
di bagian wajah.
"Saya tidak tahu alasan mereka berbuat itu. Sampai akhirnya mereka menuduh saya memiliki virus Corona," ujar Adam.
Penghuni hostel lainnya geram dengan aksi para warga. Mereka membuatkan video pengakuan Adam dan disebar di Youtube.
Dalam video tersebut, Adam menceritakan kronologi penyerangannya. Adam sungguh kaget disebut pembawa Corona karena ia sendiri sehat-sehat saja.
[Gambas:Youtube]
"Ini adalah turis Amerika yang tinggal bersama kami. Dia diserang oleh beberapa tetangga yang menuduhnya menyebarkan virus Corona, padahal ia tidak sakit," ujar seorang pria Maroko dalam video pengakuan Adam.
Pria Maroko tersebut menggunakan bahasa Maroko supaya dapat dimengerti oleh banyak orang. Pria tersebut juga meminta keamanan nasional untuk menangani situasi seperti ini.
Setelah video tersebut tersebar, Layanan Keamanan Nasional segera menyelidiki kasus ini. Marocco's General Directorate of National Security (DGSN) meminta investigasi dilakukan di bawah pengawasan Kantor Penuntut Umum sejak 30 Maret.
Maroko sendiri sudah mengonfirmasi kasus pandemi Corona. Meski memiliki angka yang cukup tinggi, namun main hakim sendiri bukanlah jalan untuk memutus rantai penyebaran Corona.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!