Dampak COVID-19, Pedagang di Parangtritis Nol Pendapatan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dampak COVID-19, Pedagang di Parangtritis Nol Pendapatan

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Minggu, 12 Apr 2020 17:20 WIB
Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis ditutup, pedagang tak dapat pemasukan. (Pradito Rida Pertana/detikTravel)

Senada dengan Rina, pedagang minuman dingin dan makanan di kawasan Parangtritis, Maryanto, juga tidak memiliki penghasilan selama pandemi COVID-19. Dia menutup warung sekitar satu bulan terakhir.

"Biasanya kalau Sabtu-Minggu seperti ini saya bisa dapat Rp 300 ribu, itu bersih ya. Tapi, sekarang blas (sama sekali) tidak ada pemasukan karena warung sudah tutup sekitar sebulan ini," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bertahan hidup, pria yang sudah 10 tahun berjualan di kawasan Parangtritis ini mengaku hanya bergantung pada tabungannya. Selain itu, apabila tabungannya sudah menipis dia terpaksa menjual barang-barang miliknya.

"Kemarin saya hidup pakai tabungan, terus sama menjual aset saya. Jadi apa yang bisa dijual ya dijual, seperti kemarin saya sudah jual kulkas mas," katanya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, kegiatan menjual barang pribadi juga dilakukan pendatang yang kos di kawasan Parangtritis. Mereka terpaksa menjual barang pribadi untuk hidup sehari-hari.

"Di sini kan banyak pendatang yang kos mas, ada ratusan orang kalau tidak salah. Terus mereka yang tidak bisa makan dan tidak bisa pulang ya jual Hp atau barang lainnya," dia menjelaskan.

"Karena itu saya sangat berharap ada bantuan lah, tidak perlu uang tapi sembako saja tidak apa-apa biar untuk makan sehari-hari. Terus karena saya tinggal di kios, harapannya listrik sementara digratiskan dulu lah karena bisa tekor kalau bayar listrik tapi tidak ada pemasukan," imbuh Maryanto.

Dihubungi terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis, membenarkan telah menutup tempat wisata di Kabupaten Bantul. Itu merupakan langkah pencegahan penularan COVID-19 di Bantul.

"Kemarin kami perpanjang (penutupan tempat wisata) sampai akhir bulan ini. Jadi yang ditutup itu semua, baik yang dikelola Pemkab maupun yang dikelolanya Desa atau kelompok masyarakat semua tutup," kata dia.


Hide Ads