Pandemi virus Corona (COVID-19) menyebabkan sejumlah hotel di Solo dan sekitarnya mulai tutup. Berdasarkan data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, ada 12 hotel yang telah tutup sementara.
"Dari 160 hotel anggota PHRI, ada 12 hotel yang tutup. Itu hotel yang gede," kata Ketua PHRI Solo, Abdullah Soewarno saat dihubungi detikcom, Senin (13/4/2020).
Akibatnya, ratusan karyawan telah dirumahkan. Hanya sebagian karyawan yang masih bekerja. Itu pun biasanya tidak bekerja penuh sebulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang karyawan tetap mereka digaji sesuai hari kerja. Dalam sebulan ya kisaran 15 hari masuk. Hotel yang masih buka pun menerapkan itu," ujar dia.
Baca juga: 1.542 Hotel di Indonesia Tutup karena Corona |
Menurutnya, terpantau okupansi hotel berada di kisaran 10-15 persen. Selama pandemi, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga memberikan keringanan pajak bagi hotel.
Bagi hotel yang masih buka, PHRI terus mewanti-wanti agar hotel selalu menerapkan protokol kesehatan. "Di lobi ada thermo gun, hand sanitizer, kalau tamu keluar kamarnya disemprot disinfektan. Itu saya minta betul-betul dilakukan," kata dia.
Staf Marketing Harris & Pop! Hotel Solo, Gilang Tirta, mengatakan saat ini hotelnya masih menerima tamu meskipun ada sekitar 50 persen karyawan yang dirumahkan. "Kita masih menerima tamu baik di Pop maupun Harris. Namun untuk operasionalnya kita alihkan ke Harris semua," ujar Gilang.
Sementara itu, Public Relation and Event Manager Alila Hotel Solo, mengatakan hotelnya sudah tidak melayani tamu sejak 1 April 2020 dan direncanakan hingga 31 Mei 2020. "Ini memang kebijakan langsung dari pusat, sampai akhir Mei semoga bisa buka kembali. Kami juga masih menunggu situasi membaik," ujarnya.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan