Auckland -
Selandia Baru sedang dilockdown. Di tengah keadaan yang tak menentu, ada kisah tentang backpacker yang berhasil menyelamatkan diri dari buruan predator seksual.
Hannah Dircks, gadis berusia 18 tahun asal Jerman, sedang backpackeran di Selandia Baru sebelum negara tersebut mengumumkan lockdown untuk mencegah laju penyebaran wabah virus Corona di sana.
Rencananya, dia akan traveling menggunakan mobil campervan selama 6 bulan dengan menggunakan Working Holiday Visa. Namun gara-gara wabah Corona dan lockdown, Hannah terpaksa harus membatalkan rencana liburannya itu.
Dihimpun dari beberapa sumber, Senin (13/4/2020), Hannah pun berencana menjual mobilnya seharga AUD 7.000 (setara Rp 69 jutaan), kemudian uang penjualan mobil itu akan dipakai Hannah buat menyewa penginapan dan bertahan hidup selama masa lockdown.
Akhirnya, Hannah bertemu dengan pria berusia sekitar 30 tahunan yang bersedia mencarikan pembeli mobilnya. Hannah kemudian ditawari untuk menginap di rumahnya. Tapi dengan satu syarat, Hannah diminta berbohong dan mengaku sebagai pacar pria itu.
"Dia bilang, 'Saudara saya mungkin akan menganggap ini serius, jadi kamu harus bilang, kamu sedang berkencan denganku. Kalau kita mengaku berkencan, itu akan lebih personal," tiru Hannah.
Karena tidak punya pilihan dan terlanjur percaya dengan si pria ini, Hannah pun menurut saja. Malam itu, Hannah ditinggal berdua saja dengan si pria, sementara saudara laki-laki si pria pergi ke luar rumah. Saat itulah, pelecehan seksual itu terjadi.
Melarikan DiriHannah sudah merasa tidak nyaman saat pertama kali tiba di rumah si pria ini. Rumah dia memang cukup besar dan nyaman. Pria ini juga memiliki koleksi banyak gitar di ruang tamu rumahnya.
"Mungkin saya naif, tapi saya tidak punya pilihan lagi," kata Hannah.
Di rumah tersebut, Hannah diminta untuk minum-minum dulu, sementara dia menelepon seorang teman yang akan membeli mobil Hannah. Sembari menunggu pembeli mobil, dia dijamu dengan bergelas-gelas cider.
"Dia berusaha membuatku mabuk dan aku dibuat sangat stres olehnya," imbuhnya.
Sesaat kemudian, pria ini pun berusaha untuk menindih Hannah, menciumnya, dan membawa gadis belia tersebut ke kamarnya. Beruntung Hannah berhasil melarikan diri dan menghubungi temannya. Oleh si teman, Hannah disarankan untuk ke kantor polisi terdekat.
"Saya terlalu banyak minum alkohol untuk menyetir mobil. Saya sedang berada di antah berantah. Saya merasa tak berdaya," jelasnya.
Selagi kabur, Hannah masih dikirimi pesan oleh si pria tadi. Pesan itu berbunyi: 'Kamu membuatku sedih. Itu bukan cara yang baik untuk bilang sampai jumpa. Kamu sungguh kejam'.
Berhasil Kabur dari Predator
Akhirnya, Hannah berhasil kabur dan keluar dari kota si pria tadi keesokan harinya. Pria itu berusaha menyusul Hannah memakai mobilnya, tapi Hannah berhasil kabur.
Pria tersebut masih saja membujuk dan merayu Hannah dengan bilang calon pembeli mobilnya sudah ada dan siap membeli mobil itu dengan harga yang cocok. Tapi Hannah menolak.
"Uang yang hilang dari penjualan mobil yang gagal sangat tidak sebanding dengan resiko yang kuhadapi," kenang Hannah.
Gadis belia ini akhirnya menyetir sampai ke Auckland bersama dengan 4 gadis lain yang dia temui di jalan lewat sebuah laman Grup di Facebook. Di Auckland, mereka tinggal di penginapan Airbnb yang masih buka.
Hannah ditemani empat orang temannya akhirnya berhasil mendapatkan penerbangan pulang kembali ke Jerman. Hannah merasa sangat bersyukur bisa selamat dari peristiwa mengerikan itu.
"Saya merasa ini seperti sebuah pelarian yang sangat beruntung," pungkasnya.
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!