Dinas Pariwisata (Dinpar) DI Yogyakarta menyebut estimasi kerugian sektor pariwisata di DIY hampir menyentuh angka Rp 81 Miliar. Semua itu gara-gara wabah virus Corona.
Angka kerugian tersebut berasal dari pendataan Dinpar yang dimulai sejak bulan Maret hingga tanggal 16 April. Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo mengatakan, bahwa mulai akhir Maret pihaknya telah melakukan pendataan terkait estimasi kerugian sektor pariwisata di DIY.
Hasilnya, estimasi kerugian di sektor pariwisata mencapai puluhan miliar.
"Dari data yang kami peroleh per tanggal 16 April itu ada estimasi kerugian hampir Rp 81 miliar. Jadi tepatnya Rp 80,9 miliar, ini baru estimasi ya," ucap Singgih kepada detikcom, Selasa (21/4/2020).
Singgih merinci, estimasi tersebut muncul dari pendataan terhadap belasan jenis usaha dan ratusan jenis usaha jasa pariwisata yang terdampak virus Corona atau COVID-19 di Yogyakarta. Di mana jenis usaha dan jenis usaha jasa itu sudah meliputi usaha formal dan informal.
"Dari data yang kami kumpulkan, dari 15 jenis usaha pariwisata itu terkumpul 776 usaha jasa pariwisata baik dalam bentuk formal maupun informal yang terdampak (COVID-19)," katanya.
Sebelumnya wabahnya COVID-19 mengakibatkan puluhan ribu tenaga kerja yang terdampak, 15 ribu dirumahkan dan 76 di-PHK.
Singgih mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap 15 jenis usaha pariwisata. Dari pendataan tersebut terkumpul 776 usaha jasa pariwisata baik dalam bentuk formal maupun informal yang terdampak wabah COVID-19.
"Kalau dari tenaga kerja yang terdampak, dari 776 jasa usaha itu ada 29.463 tenaga kerja yang terdampak, itu se-DIY. Terus untuk yang dirumahkan itu separuhnya, jadi sekitar 15 ribu pekerja," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang dirumahkan itu macam-macam ya, jadi ada (pekerja) yang kemudian dirumahkan masuknya gantian (shift) dan ada yang full dirumahkan," lanjut Singgih.
Singgih melanjutkan, selain terdapat pekerja yang dirumahkan terdapat pula pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kendati demikian, jumlahnya tidak mencapai ratusan.
"Kalau data di kami PHKnya ada 76 (pekerja di sektor pariwisata), itu dari sektor formal," ucap Singgih.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol