Untungnya, teman Giado menghubungi kenalannya, seorang sopir taksi di Billbao. Sopir taksi yang juga berusia 22 tahun ini, Kepa Amantegi, bersedia mengantarkan Giado untuk kembali ke apartemennya.
"Dia segera mengatakan siap datang untuk menjemput saya dan dia mengemudi sembilan jam dari Bilbao ke Madrid dan kembali," kata Giado.
Tak sampai di situ, ternyata apartemen Giado tak lagi tersedia. Amantegi pun menawarkan Giado untuk menginap di rumah keluarganya untuk malam itu.
"Orang tua dan kedua saudara perempuannya menyambut saya sebagai anggota keluarga, saya tidak akan pernah melupakan kebaikan mereka," kata Giado.
Keesokannya, Giado kembali berniat untuk pulang ke rumahnya di Italia dengan bantuan Amantegi. Mereka pun menghubungi pihak berwenang dan mendapat semua otoritasi yang diperlukan.
"Saya diizinkan karena saya bepergian kembali ke rumah dan dia, sebagai sopir taksi diizinkan karena pekerjaannya," kata Giado.
Perjalanan selama 12 jam dengan jarak lebih dari 3.000 km mereka tempuh untuk sampai di Montbello, Italia. Saat melewati perbatasan, ada polisi yang menjaga tetapi tidak ada yang memeriksa.
Setelah sampai dan ingin membayar untuk perjalanan jauhnya, Amantegi menolak. Dia hanya meminta Giado membayar biaya saat dia menjemput Giado di Bandara Madrid.
"Saya bersikeras membayarnya, tetapi dia berkata,'Saya tidak ingin mendapat keuntungan dari Anda, saya melihat Anda dalam situasi yang sulit, jangan khawatir tentang biayanya'," kata Giado.
Giado disambut dengan orang tuanya dengan penuh haru. Amantegi pun menginap di rumah Giado dan kembali ke Spanyol keesokan harinya dengan sekeranjang anggur dan banyak coklat.
"Itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan, saya benar-benar orang asing bagi pemuda ini," katanya.
Simak Video "Video 9 Gol di Laga Spanyol Vs Prancis, Yamal: Semoga Penonton Menikmatinya"
[Gambas:Video 20detik]
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan