Gambaran Singkat Krisis Dunia Penerbangan di AS

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gambaran Singkat Krisis Dunia Penerbangan di AS

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 24 Apr 2020 11:45 WIB
Ilustrasi pesawat
Ilustrasi maskapai dan pesawat (Foto: iStock)
Washington -

Dunia penerbangan jadi salah satu sektor paling terpuruk oleh pandemi Corona. Setalah berjaya di waktu sebelumnya, kini seberapa parah maskapai Amerika Serikat mengalami krisis?

Diberitakan CNN, industri maskapai penerbangan AS dalam kondisi krisis yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Para investor mulai mencari tahu seberapa buruk dan apa yang akan terjadi di masa depan.

Delta Air Lines jadi maskapai pertama yang melaporkan hasil kuartal pertama pada Rabu pagi kemarin. Begitu menyedihkan, kata United Airlines, pandemi Corona menyebabkan permintaan untuk perjalanan udara turun ke titik paling dasar atau nol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Analis dari Refinitiv memperkirakan pendapatan maskapai turun lebih dari 200% untuk kuartal pertama. Maskapai diperkirakan akan melaporkan kerugian miliaran dolar, dibanding laba kuartal pertama gabungan tahun lalu sebesar USD 1,8 miliar.

United telah memperingatkan investor bahwa kerugian bersih kuartal pertamanya akan mencapai USD 2,1 miliar. Sementara, kerugian operasinya akan menjadi USD 1 miliar.

ADVERTISEMENT

Analis FactSet memperkirakan kerugian operasi maskapai paling sedikit senilai USD 2 miliar. Ini akan menjadi kerugian triwulanan secara luas pertama dalam delapan tahun terakhir.

Di Amerika Serikat, setiap maskapai diharapkan melaporkan kerugian. Keadaan saat ini adalah kebalikan bagi industri yang telah menikmati periode keuntungan terbesar dalam sejarahnya.

Dunia penerbangan yang solid dan ekonomi yang kuat telah membuat keuntungan di masanya. Empat maskapai terbesar di AS yang mengendalikan 80% pasar, yakni American (AAL), Delta (DAL), United (UAL), dan Southwest (LUV) tak pernah melaporkan kerugian dalam rentang waktu lima tahun.

Pandemi Corona adalah krisis terburuk dalam sejarah. Tiga dari operator utama saat ini, yakni American, Delta dan United melakukan merger lebih awal agar bisa bertahan dan tak bangkrut.

Perjalanan udara saat ini jauh lebih buruk dan itu jauh berbeda efeknya bila dibandung dengan aksi teroris 11 September 2001 atau Resesi Hebat 2008-2009. Tetapi seburuk apapun situasi dunia penerbangan di kuartal pertama ini, itu tidak sampai di bagian bawah.

Tren maskapai menguat di bulan Januari, selain beberapa penerbangan ke dan dari China. Penerbangan domestik berlanjut seperti biasa di bulan Februari dan awal Maret dan mulai terasa setelahnya.

Jumlah penumpang di bulan Maret mengalami penurunan sebesar 51%. Maskapai sudah memangkas 90% jadwal mereka di bulan Mei dan percaya bahwa tekanan ke dunia penerbangan akan berlanjut hingga 2021.

Kongres AS menyetujui dana USD 25 miliar dalam bentuk hibah dan pinjaman berbunga rendah untuk industri ini. Syaratnya adalah maskapai tidak menerapkan PHK, cuti atau pembayaran gaji sukarela untuk 750.000 karyawan mereka hingga akhir September.

Suntikan dana pertama dengan jumlah USD 2,9 miliar keluar di hari Senin. Pinjaman federal senilai USD 25 miliar lainnya juga akan tersedia bagi maskapai.




(msl/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Drama Penerbangan di Tengah Pandemi
Drama Penerbangan di Tengah Pandemi
69 Konten
Industri penerbangan merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak pandemi Corona. Berbagai maskapai mengandangkan pesawatnya. PHK pun membayangi.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads