Dilansir Arab News, Masjid e Tauheedul Islam di kota Blackburn, barat laut Inggris, adalah salah satu masjid yang terus terhubung dengan jamaahnya. Ketika lockdown diberlakukan, masjid itu membagikan kotak-kotak kurma kepada umat islam di sekitar. Tak cuma itu, masjid juga menawarkan pelayanan bagi masyarakat yang membutuhkan.
"Kami mengirimkan selebaran dengan kotak-kotak kurma ke rumah-rumah di komunitas ketika lockdown diberlakukan. Kami memberi tahu orang-orang, jika mereka memiliki gejala virus Corona, tidak bisa pergi ke toko atau membutuhkan bantuan apapun, mereka bisa menelepon nomor di selebaran dan anggota kami akan membantu," kata Imam Masjid e Tauheedul Islam, Suhail Adam.
"Pusat panggilan kami sangat sibuk dan kami bangga mengatakan bahwa 50% panggilan yang kami terima berasal dari nonmuslim," katanya.
Kegiatan ini akan dilakukan selama bulan Ramadhan. Akhir pekan ini, tak hanya makanan buka puasa untuk muslim, namun paket makanan pun akan dibagikan kepada masyarakat luas. Obat-obatan juga diberikan kepada mereka yang melakukan isolasi mandiri.
Lebih dari 500 sukarelawan bekerja membantu masjid membagikan makanan dan bantuan. Sejak lockdown, sebanyak 7.500 rumah muslim dan non muslim telah dikunjungi. Selain itu, hampir 1.500 makanan panas telah didistribusikan.
"Kami mendukung orang tua dan orang sakit," dia menambahkan.
Dewan Muslim Inggris (MCB) mendorong masjid-masjid di Inggris untuk tetap meningkatkan kegiatan dengan jamaah secara virtual. Di antara kegiatan yang dilakukan yaitu ceramah terkait Ramadhan yang bisa didengar melalui situs web, mengunduh aplikasi penyiaran Mixlr atau melalui Facebook.
"Sebelum Ramadhan, kami biasa menyiarkan ceramah setelah sholat, tetapi selama bulan suci ini, (kami) sedang menggenjot produksinya," kata Suhail.
Tak hanya untuk orang dewasa namun siaran untuk anak-anak juga akan diberikan. Nantinya anak-anak bisa mendengarkan cerita. Setelah itu, ada tantangan untuk menjawab pertanyaan secara online berhadiah.
"Masjid e Tauheedul Islam sedang berusaha menyampaikan sebuah program yang bermanfaat bagi masyarakat sepanjang hari," kata Suhail.
Selain itu, Masjid London Timur dan London Muslim Center sebelumnya memang memiliki siaran online. Masjid itu memiliki ruangan yang digunakan untuk penyiaran setiap hari antara pukul 17.00 hingga pukul 18.00. Selain ceramah, pembacaan ayat suci Al Quran pun dikumandangkan.
"Pembicaraan online harian kami, baik oleh imam setempat dan pembicara tamu tentang berbagai topik akan menggantikan pembicaraan yang dulu diadakan setelah salat Ashar di masjid.
Masjid yang biasanya menyediakan makanan buka puasa untuk lebih dari 500 jamaah selama bulan Ramadhan. Saat diberlakukan lockdown dan masjid tak dibuka untuk sementara waktu, makanan tetap dibagikan, namun diberikan kepada mereka yang kesulitan.
"Buka puasa komunitas kami sebagai gantinya telah difokuskan kembali untuk menyediakan buka puasa bagi mereka yang akan mengalami kesulitan, seperti orang tua yang terisolasi sendirian, orang-orang rentan dan pekerja NHS (Layanan Kesehatan Nasional) yang berpuasa," kata Manajer Media dan Komunikasi, Khizar Mohammad.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak