Mobil-mobil Ditinggalkan Begitu Saja di Selandia Baru, Ada Apa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mobil-mobil Ditinggalkan Begitu Saja di Selandia Baru, Ada Apa?

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Rabu, 29 Apr 2020 17:45 WIB
Mobil Ditinggalkan di Selandia Baru
Mobil-mobil ditinggalkan begitu saja di Selandia Baru (dok. Auckland Transport)
Christchurch -

Banyak mobil yang ditinggalkan begitu saja oleh para pemiliknya di luar bandara Christchurch, Selandia Baru. Ada apa gerangan?

Ada pemandangan tak biasa di luar Bandara Internasional Christchurch di Selandia Baru. Deretan mobil-mobil berbagai merk ditinggalkan begitu saja oleh para pemiliknya. Sudah beberapa minggu ini pemandangan itu tersaji.

Usut punya usut, rupanya mobil-mobil tak bertuan tersebut adalah milik turis yang liburan di Selandia Baru. Mobil-mobil itu ditinggalkan begitu saja karena sang empunya mobil pulang kembali ke negara asalnya.


Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Rabu (29/4/2020), ada beberapa mobil yang dilengkapi dengan stiker 'Self Contained' yang menandakan pemiliknya menggunakan kendaraan tersebut untuk road trip keliling dan kemping di Selandia Baru.

Di dalam mobil-mobil tersebut sudah bersih dari barang-barang pribadi punya sang pemilik. Yang tersisa hanyalah brosur-brosur dan peta pariwisata Selandia Baru yang berserakan di bagian dashboard.


Kendaraan-kendaraan tak bertuan tersebut kini menyisakan masalah buat Dewan Kota Christchurch. Mereka harus memindahkan mobil-mobil ini ke tempat penyimpanan yang lebih layak dan aman.

Aaron Hymes, Manajer Emergency Operations Center Christchurch mengatakan, kendaraan tersebut dimiliki oleh warga negara asing yang sudah pulang kembali ke negaranya melalui penerbangan repatriasi.

Beberapa di antaranya terparkir di area pengumpulan bandara, sedangkan sebagian lainnya terparkir di dekat bandara. Total ada 21 buah mobil yang ditinggalkan begitu saja oleh sang pemilik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil Akan Didonasikan...


Mobil Akan Didonasikan

Masalah utama dari mobil-mobil ini adalah tidak ada yang tahu pasti apakah sang pemilik mobil akan kembali lagi ke Selandia Baru atau tidak. Apabila mereka tidak balik lagi ke Selandia Baru, lantas adakah aturan hukum yang dilanggar?

"Untuk kendaraan yang dimiliki oleh Warga Negara Asing (WNA), kami fokus untuk memastikan keadilan kepada pemilik kendaraan, dengan kondisi banyak orang yang pergi meninggalkan kota ini karena mereka tidak punya pilihan," kata Haymes.


Mobil-mobil yang terabaikan itu sementara didata dan dicari tahu siapa pemiliknya. Jika sang pemilik mobil tidak bisa dikontak atau jika mereka tidak menghubungi pihak dewan kota, maka ada kemungkinan mobil tersebut akan disumbangkan ke organisasi atau badan amal.

"Iya, bisa berakhir didonasikan ke lembaga amal," imbuh Haymes.

potret christchurchSuasana Christchurch Foto: dok Tourism New Zealand



Tapi sebelum mobil-mobil itu bisa didonasikan, urusan persyaratan legalitas harus dipenuhi terlebih dahulu antara pihak dewan kota dengan pemilik terakhir mobil tersebut.

Mobil juga harus diderek dan disimpan. Biayanya tidak murah lho, mencapai NZ$ 20 per hari (setara Rp 185 ribu). Biaya tersebut seharusnya jadi tanggungan si pemilik mobil.


Tapi karena pemiliknya tak bisa dihubungi, biaya tersebut terpaksa harus ditanggung pihak Auckland Transport.

"Biaya itu tidak akan ketutup walaupun mobil itu akhirnya laku terjual," kata juru bicara Auckland Transport.


Hide Ads