Ketika Pemudik dan Travel Gelap Kucing-kucingan dengan Polisi Saat Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketika Pemudik dan Travel Gelap Kucing-kucingan dengan Polisi Saat Corona

Femi Diah - detikTravel
Senin, 04 Mei 2020 05:03 WIB
Petugas gabungan mengarahkan bus yang membawa pemudik dari arah Bekasi menuju Karawang untuk berputar arah di Perbatasan Karawang - Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020). Penyekatan akses transportasi di perbatasan tersebut sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik yang berlaku bagi kendaraan pribadi, angkutan umum dan motor kecuali mobil pemadam kebakaran, angkutan logistik dan kebutuhan pokok serta ambulan. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/pras.
Ilustrasi mudik saat pandemi virus Corona. (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)
Jakarta -

Pemudik dan layanan transportasi gelap mengakali kepolisian untuk pulang kampung saat pandemi virus Corona. Naik truk, menyewa travel, hingga lewat jalan tikus dijalani oleh pemudik.

Penerapan kebijakan larangan mudik lebaran membuat transportasi umum pun setop beroperasi. Bus-bus umum, kereta api, dan penerbangan berhenti hingga 31 Mei.

Larangan mudik itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19. Dalam aturan itu juga tercantum sanksi bagi yang melanggar berupa denda Rp100 juta dan hukuman kurungan satu tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasi itu dianggap sebagai potensi pemasukan oleh layanan transportasi gelap. Banyak jalan diambil travel gelap untuk menggaet pemudik.

Gayung bersambut, pemudik rela membayar mahal untuk bisa meninggalkan zona merah di wilayah Jakarta dan Bodetabek. Sudah membayar degan harga tinggi, pemudik mau-mau saja diselundupkan sehingga mereka tak nyaman di jalan. Sejumlah cara ditempuh pemudik untuk sampai di kampung halaman.

ADVERTISEMENT

Apa saja persekongkolan pemudik dan travel gelap untuk mengelabui petugas keamanan?

1. Promosi Lewat Facebook

Di antara kucing-kucingan pemudik, travel gelap, dan kepolisian itu terjadi pada 2 Mei 2020. Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengamankan 15 mobil travel yang akan mengantarkan pemudik ke Sumenep di Jawa Timur, Yogyakarta, Purwodadi dan Brebes di Jawa Tengah.

Menurut Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo travel gelap itu berjualan melalui Facebook. Tarif yang dipatok berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per orang.

Penumpang dijemput di titik yang disepakati, kemudian diantar ke Tol Cikarang Barat untuk keluar dari Jakarta. Apesnya, di Tol Cikarang Barat mereka terkena razia petugas polisi.

2. Sembunyikan Mobil Berpenumpang di Atas Truk Towing

Akal-akalan pemudik dengan mobil di atas truk towing atau truk pengangkut itu terendus oleh polisi saat melintas di sekitar Taman Unyil, perbatasan Kabupaten Semarang dan Kota Semarang. Peristiwa itu terjadi pada 2 Mei 2020.

Mobil itu ditutup pelindung dari kain. Nah, saat kepolisian membuka cover itu dan membuka pintu mobil, ternyata ada delapan orang yang duduk di dalamnya.

Kepolisian pun langsung meminta mobil itu putar balik.

3. Lewat Jalan Tikus

Seorang pemudik, Budi, gagal saat mencoba mudik melalui jalur tol hingga tiba di pos pemeriksaan Cikarang untuk menuju Cirebon, Jawa Barat pada 26 April. Dia disuruh putar balik.

Tapi kemudian dia mencoba lagi lewat pintu tol Bekasi Timur untuk kemudian menggunakan jalur tikus dari Babelan, Karawang hingga Cirebon. Di sini, penjagaan tak terlalu ketat.

Dengan alasan menjemput orang tua untuk kembali ke Jakarta karena tidak mungkin naik bus yang sudah tidak beroperasi dan rawan kontaminasi, polisi meloloskannya.

4. Naik Kapal Nelayan

Sebanyak empat kapal nelayan jenis bagang dilaporkan mengangkut dua keluarga berjumlah 10-17 orang dari Sorong di Papua Barat ke Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Aksi itu terbilang nekat kendati mereka memiliki pengalaman dengan rutin melakukan hal serupa setiap tahun untuk pulang.

Dari Sorong menuju Barru, warga melintasi dua laut terdalam di Indonesia, yakni laut Flores dan Laut Banda. Empat kapal tersebut akan bersandar di Kecamatan Tanete Rilau, yang menjadi domisili para penumpang.

5. Menumpang di Bak Belakang Truk

Polisi menemukan empat truk yang 'menyelundupkan' pemudik di perbatasan Kabupaten Bekasi dan Karawang pada 1 Mei. Sebanyak enam pemudik menumpang di atas bak truk.

Sopir truk memberikan tumpangan kepada pemudik dengan dibayar atau bahkan sukarela.

6. Bus Matikan Lampu dan Rebahkan Jok

Bus Syifa Putra bernopol H-7018-OE mengelabui polisi saat 'menyelundupkan' enam pemudik dari Jakarta ke Semarang. Modusnya dengan mematikan lampu kabin hingga merebahkan jok penumpang.

Sembunyikan 6 Pemudik, Bus ke Semarang Diputar Balik di BekasiSembunyikan 6 Pemudik, Bus ke Semarang Diputar Balik di Bekasi Foto: dok.Ditlantas Polda Metro Jaya

Bus tersebut disetop di Pospam Kedung Waringin, Bekasi, pada 29 April malam. Saat diperiksa, pengemudi bernama Parjo mengaku tidak membawa penumpang.


Hide Ads