Pariwisata Asia-Pasifik Diprediksi Cepat Bangkit pada 2021

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pariwisata Asia-Pasifik Diprediksi Cepat Bangkit pada 2021

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 09 Mei 2020 17:48 WIB
Geisha
Foto: (iStock)
Jakarta -

Berbeda dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang diprediksi paling terpuruk pariwisatanya, industri pariwisata di Asia-Pasifik diprediksi lebih cepat bangkit usai Corona. Kok bisa?

Pasifik Asia Travel Association (Pata) mengatakan kebangkitan itu akan terlihat pada 2021. Dilansir dari Malay Mail, Jumat (8/5/2020), industri pariwisata Asia-Pasifik akan kedatangan lebih dari 600 juta wisatawan tahun depan. Jumlah ini menunjukkan kenaikan sebesar 3 persen dibandingkan tahun 2019.

Dari jumlah tersebut, wisatawan yang akan paling sering melakukan mobilitas berada di kawasan Asia Timur Laut. Sementara itu mengekor di belakangnya adalah wisatawan di Asia Tenggara dan Asia Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk pasar pariwisatanya sendiri, kawasan Asia-Pasifik masih menjadi primadona bagi wisatawan asal Amerika Utara, Asia Timur Laut, Oseania, Asia Tenggara, dan Eropa Utara. Wisatawan-wisatawan ini mendominasi sektor pariwisata Asia-Pasifik pada 2019-2021.

"Meskipun kita melihat penurunan kunjungan ke Asia Pasifik tahun ini, dan mungkin hingga 2021, tetap ada harapan untuk maju," kata CEO Pata, Mario Hardy.

ADVERTISEMENT

Mario Hardy juga mengatakan meskipun sekarang industri pariwisata dilanda musibah, tetap ada harapan untuk melihat pertumbuhan kunjungan di awal 2021 dan seterusnya, dengan asumsi segala dampak negatif pandemi dapat ditangani.

Selain Asia-Pasifik, Pata juga memprediksi pariwisata yang akan cepat bangkit ada di Amerika Tengah dan Eropa Timur. Sebagaimana kita ketahui, dampak Corona di wilayah Eropa Timur yang meliputi Ukraina, Polandia, Hungaria, dan lain-lain tak separah di Eropa Barat dan Eropa Selatan.

Sementara itu pada laporan sebelumnya, Pata memprediksi kedatangan wisatawan di Asia-Pasifik akan turun sebesar 32 persen atau di bawah 500 juta pada 2020. Kawasan yang paling terpukul adalah Asia Timur Laut, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.

Di Indonesia sendiri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara pada Maret 2020 merosot sebesar 64,11 persen jika dibandingkan Maret 2019.




(pin/fem)

Hide Ads