Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama menyampaikan bahwa saat ini kementeriannya sedang menyiapkan penerapan protokol pariwisata baru bersama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali. Bali dipilih karena dianggap berhasil mengatasi penyebaran COVID-19 dan juga terkenal sebagai destinasi wisata favorit dunia.
"Bali punya penanganan yang baik jadi kami ingin bekerja sama dengan Pemerintah Bali dan (Bali) sangat strategis pada poin ini," kata Wishnutama dalam kegiatan webinar yang diadakan Indonesia Tourism Forum, Jumat (15/5/2020).
Ia mengatakan, pihaknya telah berdiskusi bersama Wakil Gubernur (Wagub) Bali, Tjokorda Oka Artha perihal implementasi protokol pariwisata tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan mendiskusikan tentang implementasinya. Bagaimana kita melakukan simulasi, bagaimana kita melakukan sosialisasi, bagaimana kita melakukan percobaan dan tesnya," ujarnya.
Wishnutama menjelaskan, saat ini Kemenparekraf tidak ingin terburu-buru untuk membuat keputusan membuka kembali pariwisata seperti sebelum pandemi COVID-19. Sebaliknya, ia ingin menyiapkan dan menguji segala prosedur, baru kemudian melakukan pembukaan secara bertahap.
"Setelah semuanya sudah baik, setelah semua sudah di jalur yang tepat, kita akan membuka pariwisata secara bertahap," katanya.
"Karena kalau hanya dibuat protokolnya saja dengan sedikit persyaratan, kalian bisa lihat di sektor lain seperti di bandara. Kami tidak ingin hal itu (penumpukan calon penumpang di bandara) terjadi, kami ingin menghindarinya. Jadi secara bertahap," imbuhnya.
Sebagai salah satu gambaran, protokol pariwisata baru yang digagas Kemenparekraf adalah membuat video tutorial untuk konsumen saat berada di restoran atau hotel. Ini dilakukan supaya tidak hanya para karyawannya saja yang paham mengenai protokol kesehatan tetapi para konsumen juga sadar akan hal tersebut.
Menurut Wishnutama, serangkaian protokol yang menjadi 'New Normal' ini harus digalakkan sebab saat ini belum dapat dipastikan kapan pandemi COVID-19 akan usai.
"Kita harus mempersiapkan diri sekalipun nanti vaksin sudah ditemukan," pungkasnya.
Sementara itu dalam kegiatan yang sama, Tjokorda membenarkan kerja sama tersebut. Lebih lanjut, Tjokorda menyebut, Bali akan mempersiapkan 'New Era of Bali' (Era Baru Bali) dengan mempertimbangkan paradigma kesehatan dalam menyelenggarakan kegiatan pariwisata.
"Kebersihan, kesehatan, dan keselamatan diperlukan untuk meminimalkan kekhawatiran orang terinfeksi virus Corona. Pemeliharaan kesehatan menjadi syarat utama," tuturnya.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol