Bayi Jerapah di Bali Dinamai Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bayi Jerapah di Bali Dinamai Corona

Angga Riza - detikTravel
Selasa, 26 Mei 2020 21:47 WIB
Jerapah di Taman Safari Bali
Jerapah di Taman Safari Bali (Foto: Istimewa)
Gianyar -

Seekor jerapah di Taman Safari, Gianyar, Bali melahirkan seekor bayi. Lahir di tengah pandemi COVID-19, jerapah itu diberi nama yang sama dengan virus yang sudah bikin heboh dunia yakni Corona.

"Setelah 2 jam Sophie mengalami kontraksi, lahirlah bayi jerapah dalam kondisi yang sehat. Selang beberapa waktu tampak respons positif dari Sophie yang menjilati Corona. Ini merupakan pertanda bahwa ia menunjukkan perhatian baik terhadap bayinya," kata tim dokter hewan Taman Safari Indonesia (TSI) Group, drh Yohana Kusumaningtyas, Selasa (26/5/2020).

Bayi jerapah dari induk yang bernama Shopie lahir, Kamis (9/4/2020) lalu. Baby jerapah terlahir dalam keadaan sehat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Proses kelahiran Corona berjalan dengan lancar, tim dokter memantau proses kelahirannya melalui kamera CCTV. Kami memberikan perawatan terbaik dan pakan berkualitas seperti, wortel, kacang panjang dan daun kaliandra untuk indukan jerapah selama masa kehamilan hingga nanti menyusui. Bayi jerapah akan menyusu sejak kelahiran hingga usia 4 bulan," ujar drh. Yohana.

Pemberian nama Corona pada bayi jerapah merupakan usulan dari menteri lingkungan hidup dan kehutanan. Nama yang diberikan karena kelahirannya di tengah pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ibu Siti Nurbaya Bakar, secara khusus memberikan nama kepada bayi jerapah lucu ini. Corona menjadi pilihan nama dari ibu menteri untuk bayi jerapah betina ini karena kelahirannya bertepatan dengan pandemi COVID-19," papar drh Yohana.

Sementara itu, atas lahirnya Corona, jumlah jerapah di Bali Safari saat ini menjadi 5 ekor. Itu terdiri dari 2 ekor jantan dan 3 ekor betina.

"Dengan adanya tambahan 1 ekor jerapah, maka total jumlah jerapah di Bali Safari menjadi 5 ekor, yang terdiri dari 2 jantan dan 3 betina. Keberhasilan pengembangbiakan jerapah tersebut juga menjadi bukti kesuksesan Bali Safari dalam program konservasi satwa-satwa liar dan terancam punah," jelas drh. Yohana.




(msl/ddn)

Hide Ads